Jadwal Training 2024

Memahami SEO untuk Meningkatkan Pencarian Online

 

Informasi Training Kelas Khusus

SEO (Search Engine Optimization) adalah teknik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas lalu lintas organik ke situs web melalui mesin pencari seperti Google. Dengan memahami SEO, perusahaan dapat meningkatkan peringkat situs web mereka di mesin pencari dan memperoleh lebih banyak trafik ke situs web mereka. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipahami tentang SEO untuk meningkatkan pencarian online:

  1. Keyword Research Keyword research adalah proses penelitian kata kunci yang paling dicari oleh pengguna di mesin pencari. Dengan memahami kata kunci ini, perusahaan dapat membuat konten yang relevan dan menarik untuk pengguna, yang dapat meningkatkan peringkat situs web mereka.
  2. On-page Optimization On-page optimization adalah proses mengoptimalkan elemen di dalam situs web seperti judul, deskripsi, tag header, gambar, dan konten. Dengan mengoptimalkan elemen ini, perusahaan dapat meningkatkan relevansi konten dengan kata kunci dan meningkatkan peringkat situs web mereka.
  3. Off-page Optimization Off-page optimization adalah proses membangun tautan balik dari situs web lain ke situs web perusahaan. Tautan balik ini membantu meningkatkan otoritas dan reputasi situs web di mesin pencari, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peringkat situs web di mesin pencari.
  4. Content Marketing Content marketing adalah proses menciptakan dan mempublikasikan konten yang relevan dan menarik untuk pengguna. Konten yang baik dapat meningkatkan peringkat situs web di mesin pencari dan meningkatkan trafik ke situs web.
  5. Mobile Optimization Mobile optimization adalah proses mengoptimalkan situs web untuk tampil dan berfungsi dengan baik di perangkat seluler. Dalam era digital yang semakin mobile, ini sangat penting untuk meningkatkan peringkat situs web dan meningkatkan trafik ke situs web.
  6. Social Media Marketing Social media marketing adalah proses memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan konten situs web dan meningkatkan lalu lintas ke situs web. Dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial, perusahaan dapat meningkatkan peringkat situs web dan meningkatkan trafik ke situs web.

Meningkatkan pencarian online membutuhkan upaya yang konsisten dan terus-menerus. Dengan memahami teknik SEO dan mengoptimalkan situs web perusahaan secara teratur, perusahaan dapat meningkatkan peringkat situs web mereka di mesin pencari dan memperoleh lebih banyak trafik ke situs web mereka.

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Meningkatkan Brand Awareness melalui Strategi Digital Marketing

 

Brand awareness adalah tingkat kesadaran dan pengetahuan konsumen terhadap merek atau produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Digital marketing adalah cara paling efektif untuk meningkatkan brand awareness karena dapat menjangkau target pasar yang lebih luas dan potensial.

Berikut adalah beberapa strategi digital marketing yang dapat membantu meningkatkan brand awareness:

  1. Social Media Marketing Memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, dan platform media sosial lainnya dapat membantu memperkenalkan merek kepada lebih banyak orang. Kampanye iklan dan konten yang menarik dan relevan dapat membantu meningkatkan kesadaran merek secara signifikan.
  2. Konten Marketing Membuat dan mempublikasikan konten yang berkualitas tinggi seperti artikel blog, video, infografis, dan konten visual lainnya dapat membantu meningkatkan brand awareness. Konten yang menarik dan informatif dapat membantu menarik perhatian konsumen dan menghasilkan interaksi yang lebih baik dengan merek.
  3. Optimasi Mesin Pencari (SEO) SEO adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan visibilitas situs web atau konten digital di halaman hasil mesin pencari. Memiliki situs web yang dioptimalkan dengan kata kunci yang tepat dan konten yang relevan dapat membantu meningkatkan peringkat di mesin pencari, sehingga meningkatkan brand awareness.
  4. Influencer Marketing Kerja sama dengan influencer atau orang yang memiliki pengikut yang besar di media sosial dapat membantu memperkenalkan merek kepada target pasar yang lebih besar. Influencer marketing dapat membantu merek untuk menjadi lebih mudah dikenal dan meningkatkan kesadaran merek.
  5. Paid Advertising Menggunakan iklan berbayar di media sosial atau mesin pencari dapat membantu meningkatkan eksposur merek. Dalam hal ini, perusahaan dapat menggunakan iklan berbayar seperti Google Adwords, Facebook Ads, atau Instagram Ads untuk memperkenalkan merek kepada lebih banyak orang.
  6. Email Marketing Email marketing dapat membantu meningkatkan kesadaran merek dengan mengirimkan email yang terkait dengan produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dan calon pelanggan. Kampanye email marketing yang efektif dapat membantu meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperkenalkan merek kepada orang yang belum mengenalnya.
  7. Strategi Kontes Online Mengadakan kontes atau kompetisi online dengan hadiah menarik dapat membantu meningkatkan brand awareness dan memperkenalkan merek kepada lebih banyak orang. Kontes online dapat membantu membangun koneksi yang lebih baik dengan konsumen dan menarik perhatian calon pelanggan.

Meningkatkan brand awareness membutuhkan waktu dan upaya yang konsisten, tetapi dengan menggunakan strategi digital marketing yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan kesadaran merek dan meningkatkan pangsa pasar mereka.

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Menyusun Rencana Penjualan Untuk Tim Marketing

 

Menyusun Rencana Penjualan Untuk Tim Marketing
Menyusun Rencana Penjualan Untuk Tim Marketing

Menyusun rencana penjualan untuk tim marketing dapat menjadi tugas yang menantang, tetapi dengan beberapa tips yang tepat dapat membantu dalam menyusun rencana yang efektif. Berikut adalah beberapa tips untuk menyusun rencana penjualan untuk tim marketing:

  1. Buat analisis pasar: Analisis pasar harus mencakup informasi tentang pasar sasaran, kondisi pasar saat ini, dan peluang pasar di masa depan. Ini akan membantu dalam menentukan target penjualan dan strategi pemasaran yang tepat.
  2. Buat analisis kompetitor: Analisis kompetitor harus mencakup informasi tentang kompetitor utama, kekuatan dan kelemahan kompetitor, dan peluang untuk menonjolkan diri dari kompetitor.
  3. Buat analisis internal: Analisis internal harus mencakup informasi tentang sumber daya yang tersedia, kinerja penjualan sebelumnya, dan kapasitas produksi. Ini akan membantu dalam menentukan target penjualan yang realistis.
  4. Buat target penjualan yang jelas: Target penjualan harus jelas dan dapat diukur, seperti jumlah unit yang dijual atau pendapatan yang diharapkan. Target penjualan juga harus dibagi menjadi target jangka pendek dan jangka panjang.
  5. Buat strategi pemasaran: Strategi pemasaran harus mencakup tindakan yang akan diambil untuk mencapai target penjualan, seperti promosi, pemasaran online, atau pemasaran melalui media sosial.
  6. Buat rencana aksi: Rencana aksi harus mencakup tindakan yang akan diambil untuk mencapai target penjualan, seperti kampanye iklan, acara pemasaran, atau promosi. Rencana aksi juga harus mencakup jadwal untuk setiap aktivitas.
  7. Buat sistem pemantauan dan evaluasi: Sistem pemantauan dan evaluasi harus dibuat untuk mengukur kinerja penjualan dan mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran.
  8. Buat komunikasi yang efektif: Komunikasi yang efektif dengan anggota tim marketing harus dijaga agar dapat mencapai target penjualan yang diinginkan.
  9. Buat mekanisme feedback: Mekanisme feedback harus dibuat agar dapat mengumpulkan masukan dari anggota tim marketing dan pelanggan yang dapat digunakan untuk perbaikan kinerja dan strategi pemasaran
  10. Buat sistem insentif: Sistem insentif harus dibuat untuk memberikan motivasi kepada anggota tim marketing dalam mencapai target penjualan. Ini dapat berupa bonus atau kompensasi berdasarkan kinerja.
  11. Buat sistem pembagian tugas: Sistem pembagian tugas harus dibuat untuk memastikan bahwa setiap anggota tim marketing memiliki tanggung jawab yang jelas dan dapat bekerja sama dengan baik.
  12. Buat sistem pelatihan: Sistem pelatihan harus dibuat untuk memberikan pelatihan yang diperlukan kepada anggota tim marketing dalam meningkatkan keterampilan dan pemahaman tentang produk atau jasa yang dijual.
  13. Buat sistem pembayaran berbasis kinerja: Sistem pembayaran berbasis kinerja harus dibuat untuk memberikan insentif kepada anggota tim marketing yang mencapai atau melebihi target penjualan.

Menyusun rencana penjualan yang efektif untuk tim marketing memerlukan waktu dan usaha. Namun, dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat menyusun rencana yang akan membantu tim marketing dalam mencapai target penjualan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Cara Mengelola Tim Penjualan Yang Sukses

 

Cara Mengelola Tim Penjualan Yang Sukses
Cara Mengelola Tim Penjualan Yang Sukses

Cara Mengelola Tim Penjualan Yang Sukses.

Mengelola tim penjualan yang sukses memerlukan perencanaan yang matang, komunikasi yang efektif, dan pengelolaan yang baik. Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola tim penjualan yang sukses:

  1. Buat rencana penjualan yang jelas: Rencana penjualan harus mencakup target penjualan, strategi penjualan, dan rencana aksi. Target penjualan harus realistis dan dapat dicapai, strategi penjualan harus sesuai dengan kondisi pasar saat ini, dan rencana aksi harus mencakup tindakan yang akan diambil untuk mencapai target penjualan.
  2. Komunikasi yang efektif: Komunikasi yang efektif merupakan kunci dalam mengelola tim penjualan. Anda harus dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan menjaga komunikasi terbuka dengan anggota tim.
  3. Pertahankan kinerja tim: Anda harus mengikuti perkembangan kinerja tim dan memberikan umpan balik yang bermanfaat. Ini akan membantu anggota tim untuk meningkatkan kinerja dan mencapai target penjualan.
  4. Pelatihan dan pengembangan: Anggota tim harus diberikan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan keterampilan penjualan dan pemahaman tentang produk atau jasa yang dijual. Pelatihan dan pengembangan juga akan membantu anggota tim untuk menjadi lebih produktif dan efektif.
  5. Pembayaran berbasis kinerja: Sistem pembayaran berbasis kinerja akan mendorong anggota tim untuk bekerja lebih keras dan mencapai target penjualan. Ini akan membantu meningkatkan kinerja tim dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
  6. Pemimpin yang baik: Pemimpin tim harus memiliki kepemimpinan yang kuat dan menjadi contoh bagi anggota tim. Pemimpin yang baik akan dapat memotivasi anggota tim dan membantu mencapai target penjualan.
  7. Kompensasi yang Adil: Kompensasi yang adil akan membuat anggota tim merasa dihargai dan termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik.
  8. Kemudahan Akses: Membuat akses ke informasi, data, dan alat yang diperlukan mudah dijangkau akan membuat anggota tim lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugasnya.

Menjalankan tim penjualan yang sukses memerlukan perencanaan yang matang, komunikasi yang efektif, dan pengelolaan yang baik. Hal-hal yang harus dilakukan sebagai manajer tim penjualan adalah:

  • Monitoring Kinerja: Memonitor kinerja anggota tim secara berkala dan membuat laporan tentang hasil penjualan. Ini akan membantu dalam mengevaluasi keberhasilan strategi penjualan dan membuat perubahan jika diperlukan.
  • Pembuatan Tim yang Solid: Membentuk tim yang solid dengan anggota tim yang berbeda-beda kompetensinya akan membuat tim lebih efektif dalam mencapai target penjualan.
  • Inovasi dan Adaptasi: Membuat strategi penjualan yang inovatif dan adaptif akan membantu dalam mengatasi perubahan pasar.
  • Membuat Hubungan yang Baik dengan Pelanggan: Membuat hubungan yang baik dengan pelanggan akan membuat pelanggan merasa dihargai dan membuat mereka lebih mau untuk mengambil keputusan pembelian.
  • Pembuatan Kebijakan yang Konsisten: Membuat kebijakan yang konsisten akan membuat tim lebih teratur dan membuat proses penjualan menjadi lebih efisien.
  • Mengelola stress: Menjaga anggota tim tetap stabil dan produktif dengan memberikan dukungan emosional yang diperlukan dan membuat jadwal yang seimbang.

Menjalankan tim penjualan yang sukses adalah proses yang terus berubah dan memerlukan komitmen yang kuat dari manajer untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan pasar. Namun, dengan melakukan hal-hal di atas, Anda dapat mengelola tim penjualan yang sukses dan mencapai target penjualan yang diinginkan.

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

7 Tipe Karyawan Yang Tidak Perusahaan Perlukan

 

7 Tipe Karyawan Yang Tidak Perusahaan Perlukan

Pemutusan hubungan kerja memang sebaiknya menjadi opsi paling akhir yang harus perusahaan ambil. Tapi sering kali, keputusan PHK ini juga merupakan pilihan terbaik yang bisa perusahaan ambil untuk memastikan kinerja perusahaan dapat tetap berjalan dengan baik. Jika peringatan sudah tidak lagi memiliki daya, mungkin ada baiknya “virus-virus” kantor ini segera dilepas supaya tidak menjalar kemana-mana

1.Pembuat Onar
Kehadiran tipe karyawan pembuat onar / trouble maker ini biasanya bikin gerah. Iklim dan suasana kerja pun menjadi tidak nyaman karena ulahnya. Ada yang berulah terhadap rekan kerja (memprovokasi, menyinggung dengan sengaja, mengadu domba), dan ada juga yang berulah terhadap pekerjaan (menunda, melupakan, dengan sengaja membuat kesalahan). Entah memang watak, atau kepribadiannya yang bermasalah, tipe karyawan seperti ini mungkin juga bermaksud memancing perhatian

2. Pengumbar Janji
Tipe karyawan seperti ini biasanya adalah ia yang banyak berjanji akan melakukan ini dan itu tapi actionnya sama sekali tidak pernah terlihat atau terbukti. Sering kali, ia cuma mengumbar janji manis hanya untuk menciptakan kesan yang diberikannya itu tidak berbanding lurus dengan kemampuannya dalam menindaklanjutinya

3.Tidak Bisa Menarik Konsumen
Khusus untuk karyawan yang job descnya memang menarik pelanggan dan mempertahankan pelanggan, kemampuan untuk berinteraksi dengan baik merupakan kunci utama. Karena itu jika sikapnya memang kurang cocok untuk posisi tersebut (tidak ramah, slow respon, kurang sabar, dan tidak mampu berkomunikasi dengan baik), ada baiknya perusahaan melepasnya atau memutasinya ke tempat lain jika memang dirasa masih perlu dipertahankan

4. Tidak Bertanggung Jawab Terhadap Pekerjaan
Bertanggung jawab terhadap pekerjaan berarti memikul semua kewajiban dan beban pekerjaan sesuai dengan batas-batas yang ada di job desc. Karyawan yang tidak mampu melakukannya dipastikan tidak akan mampu memberiakn kontribusi pada perusahaan. Jika ditegur pun masih menunjukan performa kerja yang sama, ada baiknya jika dilepas

5. Pembual
Bekerja sama dengan orang yang tidak dapat dipercaya hanya akan meciptakan rasa tidak aman. Tipe karyawan pembual seperti ini, yang adalam banyak kesempatan lebih banyak berbohong, apapun alasannya sebaiknya segera dilepas

6. Bossy
Bukan bos, tapi sikapnya seperti bos. Bukan atasan, tapi bersikap seperti atasan. Dlaam banyak kesempatan, ia merasa berhak melimpahkan pekerjaan pada orang lain (sering kali juniornya) dan merasa diri paling benar. Setengah pikirannya tertuju pada pekerjaan, sementara setengah lainnya tertuju pada bagaimana ia bisa mengalahkan orang lain

7. Mengabaikan Peraturan dan Etika di Tempat Kerja
Agar seluruh elemen dalam perusahaan bergerak ke arah yang sama, maka tiap orang di dalamnya harus mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan dan bekerja sesuai dengan budaya perusahaan. Karena itu jika ada keryawan yang justru memilih untuk tidak melakukannya / bekerja seenaknya sendiri dan membuat aturan sendiri, maka rasanya sudah dapat dipastikan bahwa ia bukanlah bagian dari perusahaan yang perlu dipertahankan

Sumber : SmartBook Spirit Motivator Januari 2018

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Prof. Roy Darmawan : KEKUATAN MIMPI SEORANG LEADER

 

KEKUATAN MIMPI SEORANG LEADER

Prof. Roy Darmawan
Achievement Motivator, Profesor pada Guangxi University for Nationalities.

Eleanor Roosevelt, seorang pejuang hak sipil yang sekaligus merupakan penulis dan orator andal Amerika, mengatakan bahwa The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams—masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi-mimpinya, cita-citanya,harapan-harapannya. Ungkapan Eleanor tersebut menunjukkan bahwa mimpi dan masa depan adalah dua hal yang saling berkaitan, tidak bisa dipisahkan.

Sebuah film karya anak bangsa, Laskar Pelangi, menginspirasi kita lewat tokoh Ikal yang berjuang penuh kesungguhan mewujudkan mimpinya. Film itu mengajarkan kita bahwa setiap mimpi atau harapan atau cita-cita, yang disertai upaya sungguh-sungguh untuk mewujudkannya, dengan izin Tuhan, akan semakin mendekatkan upayanya pada pada hasil terbaik.

Setiap hal besar di dunia, mulai dari temuan-temuan di bidang science, politik, hingga industri elektronik, dan industri hiburan, pada awalnya bermula dari sesuatu yang tidak ada. Besarnya sebuah impian mempercepat terwujudnya hal-hal besar tersebut. Para penemu serta tokoh-tokoh hebat itu, hampir selalu diketahui menunjukkan usaha keras serta kesungguhan dalam mewujudkan mimpi-mimpinya.

Thomas Alva Edison misalnya, sebelum berhasil menemukan bola lampu, ribuan kali sudah ia melakukan percobaan yang gagal. Saat teman-temannya mencemooh kegagalan Edison, sang ilmuwan besar tersebut hanya menjawab, “Tidak, aku sama sekali tidak gagal dalam percobaan menemukan bola lampu ini. Saya hanya menemukan satu cara baru yang membuat bola lampu ini tidak menyala”. Apa yang dikatakan Edison menunjukkan pada kita bahwa sebuah impian dan tujuan besar akan menumbuhkan daya tahan yang luar biasa dalam diri seseorang. Daya tahan itulah yang mesti kita jadikan modal untuk mewujudkan cita-cita.

Lain Edison lain pula Martin Luther King, Jr. Berkat aksi dan kerja kerasnya, yang sangat tergambar dari pidato monumentalnya yang sangat terkenal terkenal—I Have a Dream—pejuang kesetaraan hak warga kulit hitam ini berhasil mendorong dikeluarkannya keputusan Presiden Abraham Lincoln untuk menghapus perbudakan. Ingatlah kata-kata hidup pada baris-baris pidato Luther King yang menggetarkan: “Aku mempunyai impian bahwa suatu hari nanti bangsa ini akan bangkit karena kepercayaan dan memahami bahwa manusia diciptakan sama. Aku mempunyai impian bahwa suatu hari nanti tanah-tanah yang tinggi akan direndahkan, lembah-lembah akan ditinggikan, dan kita akan melihat kemuliaan Tuhan bersama-sama. Hari ini aku mempunyai impian. Aku mempunyai impian bahwa suatu hari nanti Gubernur Negara Bagian Alabama yang bibirnya menihilkan persamaan dan kesederajatan akan membuahkan ucapan-ucapan yang menghargai harkat dan martabat manusia. Hari ini aku mempunyai impian. Aku mempunyai impian bahwa suatu hari nanti anak-anak kulit hitam akan duduk bersama di meja persaudaraan dengan anak-anak kulit putih sebagai saudara.”

Apa yang diimpikan Martin Luther King, Jr. tentang kesetaraan, persahabatan, dan persaudaraan antar setiap golongan kini terbukti menjadi suatu hal yang diinginkan setiap orang. Martin Luther King meninggal dalam usia cukup muda, 39 tahun, tapi impian yang diwariskannya kepada dunia adalah impian besar yang kekal. Impian yang sanggup melampaui ruang dan zaman.

Sementara seorang besar yang mengawali kiprah besarnya dengan membuka sebuah toko sepeda di Negeri Sakura, Konotsuke Matsushita, berhasil menjadi seorang entrepreneur sukses kelas dunia, dengan raksasa industry Matsushita Electric Corporation yang didirikannya, berkat modal kreativitas, keinginan yang kuat, dan leadership yang sangat melegenda. Matsushita yang saat masih menjadi karyawan Osaka Light berhasil mengembangkan jenis baru soket lampu, setelah keluar dari perusahaan tersebut akhirnya malah melahirkan perusahaan raksasa Panasonic dan Matsushita Electric Industrial. Matsushita berkata, “Misi seorang entrepreneur adalah membangun masyarakat yang kaya secara spiritual, dan berkecukupan secara meteri. Entrepreneur dituntut mewujudkan masyarakat yang kaya dan bahagia”. Dengan menurunkan impiannya ke dalam misi-misi itulah Matsushita meraih segala yang tak pernah ia raih sebelumnya.

Kisah inspiratif lain mengenai kekuatan mimpi datang dari Walt Disney, yang bernama lengkap Walter Elias Disney. Dengan harapan menciptakan kehidupan yang lebih baik, Disney menjadikan tikus (binatang yang selalu mengganggu tidurnya dan mondar-mandir di gudang tempat ia tidur pada masa mudanya) sebagai karakter utama proyek animasinya yang kemudian menjadi luar biasa sukses. Perjalanan karir Disney tidak berjalan mulus pada awalnya. Berulang kali ia menawarkan tokoh-tokoh ciptaannya kepada sejumlah Production House untuk diproduksi, dan berulang kali juga ia mendapat penolakan. Disney pun memutuskan untuk membuat perusahaan sendiri. Ungkapannya yang terkenal sungguh sangat menginspirasi: Jika Anda bisa memimpikannya, Anda pun bisa mewujudkannya. Ya, bermula dari mimpi seorang Disney dan karakter-karakter seperti Micky dan Minnie Mouse-lah kini hadir “sebuah dunia yang lebih baik”, yang terkumpul di World Disneyland yang sangat termasyur di dunia.

Mimpi yang besar tidak hanya sanggup melampaui ruang dan zaman. Mimpi yang besar bahkan sanggup mengatasi segala keterbatasan. Itulah yang terjadi saat Iskandar Agung dari Macedonia, yang dikenal juga sebagai Alexander The Great dan pasukannya berada dalam situasi mengenaskan. Alkisah, dalam sebuah peperangan Alexander dan seluruh pasukannya didera kehausan. Saat itu hanya ada satu guci berisi air, dan seluruh pasukan merelakan guci itu menjadi hak pemimpinnya. Saat Alexander The Great hendak menenggak habis seluruh isi guci itu, ia tebarkan pandangannya pada wajah-wajah para pasukan yang kehausan. Seketika rongga dada Alexander dipenuhi rasa iba, dan ia pun melemparkan guci itu ke atas dan memecahkannya. Air tersebut yang terlempar mengenai wajah sebagian besar pasukannya. Saat itulah bangkit semangat pasukan yang bertekad untuk berjuang hingga titik darah terakhir. Dengan moment yang mencerminkan leadership dari Iskndar Agung tersebut mereka memandang bahwa pemimpin di hadapannya adalah pemimpin yang kredibel yang layak visi besarnya diperjuangkan hingga titik darah penghabisan. Apa yang dilakukan Alexander The Great pun membangkitkan semangat para pasukan hingga kembali bergelora. Impian akan kemenangan menjadi nyata sesudahnya.

Sahabat Excellent, ditinjau dari aspek neurologis, otak manusia mengendalikan seluruh aktivitas tubuh dan saraf manusia tersebut. Cara kerja otak, salah satunya adalah otak manusia mengolah sesuatu yang dibayangkan sama persis cara kerjanya dengan mengolah dalam otak dari apa yang telah terjadi. Artinya, apa yang kita impikan akan diolah sama persis sebagaimana otak mengolah apa-apa yang telah terjadi. Hal itu menjadi keuntungan yang mendorong kita mencapai dan mewujudkan hal-hal besar hanya dengan bermodal mimpi.

Seorang sastrawan besar asal India, peraih Nobel Sastra pertama dari Asia, Rabindranath Tagore pernah berkata bahwa kita boleh kehilangan apa saja, asal tidak kehilangan impian atau harapan. Impian dan harapan adalah hal yang harus selalu ada dalam diri kita.

Para achiever, visualkanlah impian kita. Beranilah bermimpi. Mimpikanlah hal-hal besar. Founding Father bangsa kita, Ir. Soekarno bahkan pernah berkata, “Gantungkanlah impianmu setinggi angkasa, jika pun kelak engkau jatuh, engkau jatuh di antara bintang-bintang”.

Beranilah bermimpi, dan kita akan mendapatkan hasilnya.

Salam Perubahan untuk prestasi sukses luar biasa.

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

7 Hal ini Bikin Generasi Millenial Betah Bekerja di Perusahaan Anda

 

7 Hal ini Bikin Generasi Millenial Betah Bekerja di Perusahaan Anda

Stigma kutu loncat yang melekat di kalangan pekerja dari generasi millenial memang bukan isapan jempol belaka. Mereka memang dikenal sebagai generasi yang gemar berpindah-pindah kerja dan tidak bisa bertahan lama pada satu perusahaan/pekerjaan. Meski demikian, bukan berarti tidak ada yang tidak bisa dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan mereka loncat-loncat.

Berikut hal-hal yang dapat perusahaan berikan atau hadirkan agar mereka dapat bertahan lebih lama di tempat kerja.

1. APRESIASI
Salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh pekerja dari generasi millenial adalah apresiasi. Mereka terbuka menerima teguran ketika menerima kesalahan, asalkan juga ada pujian untuk sebuah pencapaian. Yang sering terjadi adalah perusahaan tidak bersikap adil; menaruh perhatian besar pada kesalahan tapi di saat yang sama enggan memberikan pujian/apresiasi untuk sebuah pencapian. Inilah yang kemudian sedikit banyak membuat mereka menjadi tidak betah.

2. KESEMPATAN BERKEMBANG
Generasi millenial adalah generasi yang tidak mudah puas dengan apa yang mereka miliki sekarang. Karena itu, mereka biasanya tidak akan bertahan lama bekerja di kantor yang tidak memberikan kesempatan untuk mereka mengembangkan diri. Perusahaan-perusahaan yang tidak pernah memberikan pelatihan, workshop di luar kantor, dan bahkan melarang mereka memiliki pekerjaan sampingan sudah pasti akan segera ditinggal.

3. JENJANG KARIER
Senada dengan kesempatan berkembang, pekerja dari generasi millenial biasanya juga tidak akan bertahan lama bekerja di perusahaan yang sama sekali tidak menjanjikan karier. Ketika ada kesempatan lain yang lebih baik dari perusahaan lain, mereka tidak akan segan segera mengajukan pengunduruan diri. Tiap perusahaan memang memiliki karakteristik sendiri, tapi pekerja dari generasi ini biasanya lebih cocok bekerja di perusahaan yang jenjang kariernya jelas; yang didapat murni berdasar prestasi, bukan hubungan kedekatan atau sentimen pribadi.

4. ATASAN YANG SUPPORTIVE
Pekerja dari generasi millenial tidak akan cocok bekerja untuk atasan yang bertipe bos, atau atasan yang hanya memberikan perintah tanpa mau memberikan arahan, pendampingan, dan feedback untuk apa yang sudah ia kerjakan. Mereka cenderung bisa bertahan lama bekerja di perusahaan yang atasannya bisa memberikan bimbingan. Yang tidak hanya memberi perintah, tapi juga contoh, dan selalu terbuka/mudah untuk ditemui.

5. DESAIN KANTOR KERE
Suasana kantor secara fisik juga sedikit banyak menentukan apakah mereka akan bertahan atau tidak. Tidak bisa dimungkiri, pekerja dari generasi millenial akan lebih betah dan bangga bekerja di perusahaan yang desainnya keren dan memiliki fasilitas-fasilitas yang unik. Bagi mereka, tempat kerja tidak hanya menjadi tempat untuk mencari pendapatan dan ilmu, tapi juga lambang jati diri.

6. KANTOR KONSEP OPEN OFFICE
Generasi millenial adalah generasi yang sangat menggandrungi media sosial. Yang penting untuk mereka adalah mereka terkoneksi dengan internet. ?Nah, dalam lingkungan kerja pun, hala yang sama juga mereka harapkan. Lingkungan kerja yang sedikit banyak mencerminkan aspek sosial yang bebas, seperti kantor konsep open office atau tanpa sekat, biasanya membuat mereka lebih betah. Sambil bekerja, mereka bisa bersosialisasi.

7. BERI MEREKA VISI
Generasi millenial peduli pada hal-hal yang berdampak pada masyarakat. Karena itu, jika mereka menyadari bahwa apa yang mereka kerjakan lewat perusahaan sebenarnya memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat, mereka akan lebih mudah bertahan. Adanya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang mapan, terprogram, dan terlaksana dengan baik biasanya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

7 Pandangan Salah Tentang Generasi Millenial

 

7 Pandangan Salah Tentang Generasi Millenial

1. Generasi Paling Malas
Sebuah penelitian dari Wolrd Economic Forum malah menunjukan sebaliknya. Dibanding dengan generasi X yang hanya mencapai angka 19% dan baby boomer diangka 17%, dalam urusan “pekerja martir”, generasi millenial (yang lahir antara 1981-1994 atau sebelum tahun 2000) justru mencapai angka 24%.

Ini artinya sebanyak 24% dari seluruh pekerjaan dari generasi millenial adalah pekerja martir, yang memilih menggunakan waktu libur untuk bekerja dan tak masalah jika harus kerja lembur

2. Kecanduan Internet
Ada beda antara kecanduan internet dengan sadar teknologi. Beberapa persen dari generasi millenial memang kecanduan internet. Mereka cuma tergila gila dengan fasilitas yang diberikan dan tidak bisa memaksimalkannya. Tapi di sisi lain, banyak juga di antara mereka yang sadar akan apa yang bisa dilakukan dengan fasilitas internet itu. Ada banyak kasus di mana internet akhirnya membantu generasi millenial mencapai kesuksesan. Jaylen Bledsoe, misalnya. Pada tahun 2013, pemuda 15 tahun ini sukses mengembangkan start up yang bergerak di bidang pengembangan design web dan layanan IT yang mencakup pasar global.

3. Apatis dan Tidak Kritis
Mereka dianggap sebagai generasi yang narsis dan yang mereka perdulikan cuma diri sendiri, tapi apa yang terjadi di lapangan ternyata tidak selalu seperti itu. Di mana pun tempatnya, banyak gerakan terkait isu politik, lingkungan, kesehatan dan ekonomi, ternyata diinisiasi oleh para pemuda dari generasi millenial. Di tempat kerja, hal yang sama juga terjadi. Bukannya apatis dan tidak kritis, mereka justru adalah orang orang yang tidak segan menyuarakan apa yang ada dalam pikiran mereka.

4. Suka Pamer
Beberpa orang memang lebih suka bergaya daripada berkarya. Bagi mereka yang penting mereka bisa eksis di media sosial, dengan menunjukan apa yang mereka lakukan dan miliki. Yang mereka kejar adalah follower, Namum sekali lai, tidka semua generasi milennial memiliki sikap seperti itu. Alih alih bergaya banyak juga lebih mengejar karya dan prestasi

5. Kutu Loncat
Mereka memilih untuk berganti-ganti pekerjaan, Paling lama mereka bertahan dalam satu perusahaan mungkin adalah 1-1,5 tahun. Dalam beberapa hal, stigma ini memang menunjukan fakta di lapangan, tapi alasan mereka melakukannya sebenarnya cukup dapat diterima.

Mereka berpindah-pindah semata-mata hanya karena mereka ingin mencari karier yang lebih baik, yang menjamin promosi (kenaiknan kariernya) jelas.

6. Konsumtif
Generasi millenial dikenal sebagai gerenasi yang “boros”. Mereka gemar belanja. Minum kopi pun harus di tempat elit. Kerja pun kalau bisa di tempat tongkrongan. Di satu sisi, memang benar. Tapi di sisi lain mereka juga adalah orang-orang yang paling perduli dengan segala macam promo, diskon dan program belanja hemat yang sering kali ditawarkan produsen atau bank pengeluar kartu-kartu kredit tertentu

7. Kurang Tertarik Membangun Keluarga
Generasi millenial adalah generasi “nanti”. Mereka memang sengaja tidak ingin terlalu cepat untuk menikah, berkeluarga, dan apalagi punya anak. Apakah mereka memang tidak ingin ?

Beberapa mungkin saja, tapi sering kali memang mengusahakan diri matang secara finansial dan emosional dahulu sebelum benar benar membangun keluarga.

Beberapa dari mereka juga belum siap dan memilih mengejar karier karena biaya pernikahan (Yang makin ke sini, makin tinggi) belum siap

Sumber :
Smartbook Spirit Motivator Oktober 2017

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Menjadi Sales Yang Efektif Dalam Berjualan

 

Anda seorang sales ?
Segera tinggalkan 4 kebiasaan ini

Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan yang harus segera Anda tanggalkan jika ingin menjual dengan efektif

1. Jadi Brosur Berjalan
Anda memang berbicara pada pelanggan, tapi perkataan Anda sama persis dengan yang tertera di brosur. Alih alih mendengarkan calon pembeli serta menggali kebutuhan dan keinginan pembeli, Anda hanya mengumbar fitur tanpa menawarkan beragam manfaat yang mungkin dapat menjadi solusi atas kebutuhan calon pembeli

2. Manipulatif dan Munafik
Termasuk dalam sikap-sikap ini adalah sok akrab tanpa terlebih dulu membangun kepercayaan, menawarkan barang-barang dengan iming-iming yang terlalu muluk, memanfaatkan ketakutan pembeli untuk mendorongnya membeli dan menutup nutupi sebagian informasi tentang kekurangan produk yang ditawarkan

3. Tidak Melakukan Pelayanan Purna Jual
Anda hanya bersikap manis dan perhatian ketika sedang berusaha menjual, tapi begitu berhasil menjual, Anda pun kemudian cuek dan sama sekali tidak menaruh perhatian. Sikap seperti ini menggugurkan potensi repeat order dan iklan word of mouth dari pembeli di masa mendatang. Pembeli pun merasa “habis manis sepah dibuang.” Berikan pelayanan purna jual yang baik. Tanyakan pendapat setelah memakai produk, Tangani keluhannya terkait produk seintensif ketika Anda sedang menjual

4. Moody Dalam Menjual
Usaha menjual perlu dilakukan terus-menerus. Jangan menyerah jika mendapatkan penolakan padahal baru melakukan 4 sales call saja. Jangan juga terlalu lama menunggu inspirasi dan semangat untuk mulai menjual. Moody seharusnya tidak ada dalam kamus hidup seorang tenaga penjual

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing
Belajar dari John Maxwell

Belajar Dari John Maxwell

Jadwal Training

John Maxwell dikenal sebagai pendeta, pembicara dan penulis yang sangat berhasil. Bukunya sudah terjual jutaan kopi dan diterjemahkan dalam berbagai macam bahasa di dunia. Seminar ... Baca Selengkapnya

Belajar Dari John Maxwell

 

Belajar dari John Maxwell
Belajar dari John Maxwell

John Maxwell dikenal sebagai pendeta, pembicara dan penulis yang sangat berhasil. Bukunya sudah terjual jutaan kopi dan diterjemahkan dalam berbagai macam bahasa di dunia. Seminar seminarnya dihadiri ribuan orang. Demikian juga pelayanannya, khususnya dalam bidang kepemimpinan, telah menginspirasi banyak pemimpin. Namun untuk bisa sampai ketitik sekarang ini, John Maxwell sudah melakukan bayar harga yang tak terhitung lagi banyaknya.

Belajar dari John Maxwell
Belajar dari John Maxwell

Seperti yang pernah diceritakannya, di awal-awal John merintis kariernya, ia bahkan menawarkan $100 dolar hanya untuk melakukan wawancara selama 30 menit, demi bisa belajar sesuatu dari orang itu. Bagi John yang masih berpenghasilan sedikit, uang $100 dolar sangatlah besar baginya. Namun demikian demi bisa menimba ilmu dari yang terbaik, John berani melakukan pengorbanan besar.

Apakah kita berani menyisihkan sepertiga penghasilan demi menambah pengetahuan kita ?

Hanya sedikit orang yang berani melakukannya. Apakah Anda termasuk orang yang berani berinvestasi di bidang pengetahuan. Mulailah dari menyisihkan uang untuk sebuah buku yang bisa Anda pelajari di dalamnya.

Biarlah senantiasa kita selalu haus untuk belajar. Jika dimana kita berniat untuk berhenti belajar, di saat itulah kita akan berhenti bertumbuh. Jika kita berhenti bertumbuh, maka akan mengalami kemunduran. Jika keadaan seperti ini dibiarkan terus menerus, maka kita akan kalah bersaing dengan mereka yang bersedia belajar #petrusKwik

Sebuah tulisan hangat dari Petrus Kwik

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Karyawan Tidak Menyukai Atasan Seperti Apa?

 

info seminar

Karyawan Tidak Menyukai Atasan Seperti Apa?

Sudah banyak tulisan yang membandingkan perbedaan mendasar dari seorang boss dibandingkan seorang leader. Nah, di kantor Anda, sudahkah Anda menjadi leader yang baik? Atau, maaf saja Anda masih sulit menjadi leader yang baik. Jangan-jangan Anda belum menyadarinya. Karena ini, ini dia beberapa alasan mengapa seorang karyawan menjadi tidak betah dan ogah berlama-lama berada dekat atasannya.
info seminar

  • Bossy
    Segala keburukan atasan yang diserupakan dengan perilaku boss melekat pada si atasan. Bossy seringkali disamakan dengan perilaku yang hobi memerintah tanpa mau kerja.
  • Suka berselisih
    Atasan suka menciptakan konflik kepada bawahannya bahkan untuk hal-hal kecil yang terjadi. Bisa jadi dia sulit membedakan sedang menghadapi pembatu di rumah atau sedang rapat dengan timnya.
  • Telinga selalu tertutup
    Atasan selalu merasa paling benar atau terkadang tinggi hati untuk mengakui kebenaran saran dan pendapat  dari anggota timnya.
  • Benci ide orang lain
    Ide orang lain dianggap sebagai usaha pamer. Untuk itu dia berusaha untuk mematikan ide itu atau terkadang malah mencuri ide itu dan mengakuinya sebagai ide brilian dia.
  • Tidak taat prosedur
    Seenaknya potong kompas, tidak sadar bahwa semua urusan sudah diatur dalam SOP dan job description. Karyawan terkena getahnya terlebih bila timbul masalah di kemudian hari.
  • Menjemukan
    Pimpinan berlagak seperti robot, tak menampakkan sisi humanismenya. Jarang tersenyum, pelit pujian, sedikit bicara, dan terkadang tak hapal nama bawahannya.
  • Suka menyetir bukan memimpin
    Hal-hal kecil yang sebetulnya sudah diketahui bawahan masih juga dia pertegas dalam tindakan memerintah ini dan itu. Inisiatif seolah menjadi hal yang tidak patut diperlihatkan di depannya.

Sudah pasti Anda wajib segera berbenah diri bila situasi di atas terjadi di perusahaan Anda. Bila Anda ada anggaran untuk mengadakan pelatihan, segeralah rencanakan melatih level supervisor dan manajer Anda dengan pelatihan bertema “good and effective leader”. Ini adalah jurus jitu untuk memotong situasi yang tidak kondusif di kantor Anda. Kapan Anda mau mau membuat inhouse training?

 

 

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Teknik Self Healing Saat Stres Kerja Mulai Melanda

 

Teknik Self Healing Saat Stres Kerja Mulai Melanda

Teknik Self Healing Saat Stres Kerja Mulai Melanda

Tahukah Anda, stres yang muncul saat bekerja bisa memicu banyak masalah yang merugikan, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga orang lain? Untuk menghindarinya, Anda bisa melakukan teknik self healing yang bisa dilakukan kapanpun tanpa perlu biaya mahal.

Dengar musik
Mengurangi stres yang dialami selama bekerja dalam waktu singkat bisa dilakukan dengan cara mendengar musik dari beragam genre yang disukai. Anda bisa mengerjakan pekerjaan dengan memasang earphone atau memutar speaker dengan irama pelan didalam ruangan kerja. Lakukan cara ini, saat Anda merasa kekurangan inspirasi atau motivasi untuk mengerjakan pekerjaan. Metode ini diyakini meningkatkan potensi relaksasi otot dan saraf yang mengalami ketegangan.

Teknik Self Healing Saat Stres Kerja Mulai Melanda

Penuhi gizi diri
Pernahkah Anda menyadari, suasana moody yang dialami saat bekerja bisa terjadi ketika tubuh Anda kekurangan nutrisi yang diperlukan untuk aktivitas otot dan saraf otak? Seringkali hal ini terjadi ketika Anda salah makan atau makan diluar dengan menu yang berlebihan. Oleh karena itu, perhatikan betul nutrisi makanan yang dikonsumsi saat istirahat siang dan menyeimbangkannya dengan aktivitas rutin yang dilakukan saat di kantor. Dengan cara ini, stamina Anda bertambah dan resiko stres akan terminimalisir.

Lepaskan diri dari rasa bersalah
Saat melakukan pekerjaan dengan sistem grup atau team, seringkali terjadi perbedaan pendapat atau pola tingkah laku yang berakibat pada munculnya rasa bersalah, saat seorang karyawan merasa menyinggung karyawan lainnya. Rasa canggung yang muncul dikemudian hari secara umum akan menghambat profesionalitas kerja dan menimbulkan stres psikis. Oleh karena itu, salah satu teknik self healing yang bisa dilakukan adalah membebaskan diri dari segala rasa bersalah sejak awal dengan membuat beragam kesepakatan antar anggota team dan menerapkan sistem komunikasi dua arah yang konsisten.

Beri sugesti positif
Ketika Anda mulai merasa kehilangan rasa percaya diri saat melakukan pekerjaan, beri sugesti positif pada diri Anda dan cobalah bangkitkan intuisi serta motivasi yang dimiliki dengan memahami peran jabatan yang Anda pegang untuk orang lain. Anda bisa memberi sugesti dengan menggunakan kalimat penyemangat seperti, “kalau mereka bisa, saya pasti bisa,” “pekerjaan ini tak sulit dilakukan,” “ini rutinitas saya, tak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya,” dan beragam kalimat sugesti yag terpikir dalam benak Anda.

Berdoa
Dalam self healing, kekuatan doa dianggap penyemangat tertinggi yang menghindarkan seseorang mengalami stres kerja berkepanjangan. Anda bisa meluangkan waktu untuk menjalankan ibadah sesuai agama yang dimiliki dan berdoa sebelum maupun sesudah melakukan aktivitas penting. Kebiasaan untuk berserah diri pada sang pencipta akan membantu memberikan ketenangan jiwa yang membantu Anda memfokuskan diri selama bekerja. Dengan melakukan beragam teknik diatas, stres akibat tekanan kerja yang terjadi akan bisa diatasi dengan baik.

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Menjadi Customer Service Online yang Profesional

 

Menjadi Customer Service Online yang Profesional

Menjadi Customer Service Online yang Profesional

Bidang tugas seorang customer service tidaklah mudah. Keahlian dan modal yang dibutuhkan seorang customer service meliputi kesabaran, sikap yang baik, suka membantu, memiliki etiket, mampu memecahkan masalah secara cepat, dan bisa menjadi pendengar yang aktif. Seorang customer service juga wajib terampil menangani telepon multi line, mengirim dan menerima surat baik yang terkirim via pos maupun secara online via internet, menjawab pertanyaan, keluhan, dan pengaduan pelanggan dan menangani file.

Menjadi Customer Service Online yang Profesional

Bagaimana pun juga keterampilan Anda dalam berinteraksi dengan customer adalah bagian penting dari sikap profesionalitas seorang customer service. Pelatihan untuk customer service dapat membantu Anda mencapai standar minimal keahlian yang harus dikuasai customer service.

Khusus untuk customer service Anda yang menangani interaksi online, Anda dapat memberikan pelatihan yang sesuai. Bagaimana pun juga ada berbagai ketrampilan khusus yang harus dipunyai seorang customer service online yang berbeda dengan customer service tatap muka. Berikut ini beberapa ketrampilan khusus yang wajib dimiliki seorang customer service online:

Sapa pembuka: Setiap mengangkat telepon, ucapkan salam dan perkenalkan diri dengan menyebutkan nama si customer service dan perusahaan maupun divisi di dalam perusahaan tersebut. Setiap perusahaan wajib membuat standar salam pembuka yang diucapkan oleh semua customer service ketika mengawali interaksi online.

Berbicara efektif dan efisien: aturlah kalimat tanya dan jawaban secara efektif. Hindari menggunakan anak kalimat. Hal ini dapat perusahaan Anda susun sebagai sebuah standar. Bila perlu mintalah seorang ahli bahasa untuk menyusun berbagai kemungkinan pertanyaan yang perlu ditanyakan oleh customer service. Berbicara efektif termasuk juga menghindari kata-kata penyela seperti hemm, oke, baiklah, dan semacam itu. Kata-kata penyela selain membuat pembicaraan semakin panjang juga mengganggu ketika Anda mendengar ulang pembicaraan yang dilakukan customer service.

Menangani keluhan: kecerdasan emosional wajib dimiliki seorang customer service online. Jangan berharap customer yang menghubungi Anda adalah orang yang ramah 100%. Justru telepon terbanyak yang masuk adalah customer yang merasa kecewa, terganggu, maupun telah merasa tidak mendapat layanan semestinya. Atur nada bicara Anda agar tetap tenang, tidak meninggi dan ramah.

Sapa penutup: ucapkan salam penutup secara seragam untuk seluruh tim customer service Anda. Jangan lupa untuk selalu mengucapkan terima kasih.

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Coaching vs Mentoring Dalam Dunia Kerja

 

Coaching vs Mentoring Dalam Dunia Kerja

Coaching vs Mentoring Dalam Dunia Kerja

Dalam dunia kerja, hampir tidak mungkin sebuah pekerjaan bisa berjalan lancar dalam jangka waktu lama tanpa masalah apapun. Pasti adakalanya seorang pekerja menunjukkan kinerja yang tidak optimal karena masalah yang dialaminya. Itulah sebabnya, seorang HRD ataupun pemimpin divisi wajib memiliki kemampuan coaching dan mentoring agar karyawan yang bekerja di perusahaan bersangkutan mampu menemukan kepercayaan dirinya kembali dan meningkatkan produktivitasnya.

Coaching vs Mentoring Dalam Dunia Kerja

Namun demikian, sebelum menerapkan teknik yang tepat, pahami dulu perbedaan coaching dan mentoring dalam dunia kerja.

Goals
Coaching memiliki tujuan utama meningkatkan kinerja dengan cara mengubah perilaku dan menambah keterampilan yang dimiliki sesuai jabatan yang dimiliki. Dengan peningkatan keterampilan, diharapkan tanggungjawab pekerjaan yang dibebankan bisa ditambah. Tujuan coaching ini sedikit berbeda dengan mentoring yang hanya bertujuan untuk mengarahkan pekerja yang bersangkutan untuk mengenali nilai positif diri dan menciptakan pertumbuhan kinerja.

Fokus masalah
Coaching umumnya bertumpu pada masalah jangka pendek yang dianggap akan langsung memberikan pembelajaran di masa depan, sedangkan mentoring berfokus pada masalah jangka panjang yang umumnya mencakup semua divisi pekerjaan.

Peran
Seorang coach umumnya memiliki pola “telling” yang membutuhkan feedback dari orang yang diajak bicara. Feedback yang diberikan akan membuat arahan kemana seorang coach perlu membimbing karyawan yang bersangkutan.

Durasi pelaksanaan
Teknik coaching dilakukan dalam jangka pendek dengan proses evaluasi yang akan langsung berhubungan dengan karyawan yang mendapat teknik coaching. Hal ini berbeda dengan mentoring yang berlangsung jangka panjang dengan teknik evaluasi yang menyeluruh untuk semua karyawan atau divisi yang berhubungan dengan karyawan yang bermasalah.

Teknik pelaksanaan
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan selama coaching dan mentoring.

Coaching

  • Mengumpulkan karyawan yang memiliki masalah dalam sebuah forum diskusi
  • Menjelaskan tujuan dan manfaat dari hasil diskusi sebelum memulainya
  • Mendiskusikan masalah yang dialami secara mendetail dan mencari cara penyelesaian yang paling efektif serta efisien. Namun demikian, untuk kasus-kasus tertentu, seorang coach perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti efek penyelesaian jangka pendek dan jangka panjang untuk perusahaan, pola inovasi yang disarankan karyawan divisi lain, efek untuk divisi lain, dan lainnya.
  • Membuat kesimpulan masalah yang ditekankan untuk segera dilakukan dan diberi deadline untuk memberikan laporan hasil follow up.
  • Memberikan kepercayaan dan keyakinan pada karyawan yang bersangkutan bahwa dirinya pasti bisa melakukan apa yang diinginkan dari hasil coaching.

Mentoring

  • Menggali informasi tentang karyawan yang sedang bermasalah dan mencari tahu motivasi yang bisa meningkatkan kinerjanya.
  • Memberikan target setelah mengetahui motivasi utama karyawan yang memiliki masalah dan memberikan pengertian serta bimbingan bahwa ketika dirinya berhasil, karyawan tersebut akan mendapat apa yang diinginkannya.

 

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

5 Langkah Counseling Agar Kepercayaan Diri Pekerja Kembali

 

counseling

5 Langkah Counseling Agar Kepercayaan Diri Pekerja Kembali

Adakalanya seorang karyawan mengalami penurunan kinerja karena rasa percaya diri yang dimiliki menurun. Saat tidak ditangani dengan baik, salah satu akibat yang bisa diderita perusahaan adalah penurunan rerata produktivitas. Untuk mengatasi hal ini, seorang HRD maupun kepala divisi perlu melakukan teknik counselling yang berkesinambungan dengan urutan langkah, seperti:

Atur suasana nyaman
Kebanyakan karyawan akan merasa tegang ketika dipanggil sendirian oleh atasan atau bagian HRD dalam sebuah perusahaan, oleh karena itu ciptakanlah suasana yang nyaman dengan memutar musik klasik di ruangan selama waktu counselling atau memulainya dengan pembicaraan ringan seperti apa saja yang sudah dicapai karyawan bersangkutan dihari pemanggilan.

counseling

Teknik hear and care
Umumnya seorang karyawan yang sedang memiliki masalah, hanya ingin didengar dan diperhatikan keluhannya, karena kadang dirinya sendiri merasa belum mampu mengambil keputusan yang tepat. Dalam hal inilah seorang HRD atau pempimpin divisi perlu menjalankan proses hear and care yang membuat karyawan bersangkutan yakin bahwa masalah yang sedang dihadapi bisa diselesaikan dengan baik.

  • Cari masukan dari karyawan yang bersangkutan maupun pihak lain terkait tentang masalah yang sedang terjadi.
  • Mendengarkan cerita dan pembelaan dari karyawan yang bersangkutan tanpa kesan menghakimi terlebih dahulu.
  • Menanggapi dengan empati dan simpati yang menenangkan karyawan sebelum diajak ke proses counselling lanjutan.

Cari penyebab
Dari cerita yang diperoleh, cari penyebab utama yang menimbulkan masalah pada karyawan yang bersangkutan dan pilih beberapa alternatif solusi yang bisa didiskusikan bersama. Saat menemukan penyebabnya, jangan langsung membuat penilaian negatif dan “judgement” seolah karyawan yang bersangkutan telah melakukan kesalahan fatal.

Bertanya ide solusi dan membantu memutuskan
Pastikan karyawan bermasalah yang sedang diajak berdiskusi memberikan feedback positif dari semua pertanyaan yang diajukan kepadanya dan mencoba bertanya ide solusi yang muncul dari sudut pandangnya. Tanya alasan mengapa dirinya mengemukakan solusi tersebut dan ajak karyawan tersebut untuk ikut memikirkan adakah dampak untuk divisi atau karyawan lain di kemudian hari. Setelah diskusi selesai, bantu karyawan yang bersangkutan untuk memutuskan solusi yang paling sesuai untuk masalah yang terjadi baik solusi jangka pendek maupun jangka panjang. Saat memutuskan solusi, tetap tekankan pada karyawan yang bersangkutan bahwa kejadian yang sama akan lebih baik jika tidak terulang.

Follow up keputusan
Setelah proses diskusi selesai, lakukan follow up secara berkala dengan metode seperti:

  • Meminta karyawan yang bersangkutan untuk membuat pelaporan berkala dengan poin detail yang sudah didiskusikan sebelumnya.
  • Meminta karyawan yang bersangkutan untuk membuat catatan permasalahan yang mungkin terjadi setelah diskusi dan membantu memberi saran alternatif jalan keluar yang bisa dilakukan.
  • Tingkatkan rasa percaya diri karyawan dengan memberi kepercayaan penuh untuk berimprovisasi terhadap tantangan yang ada di lapangan.

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Chat dengan kami
CV INFO SEMINAR
0899-8121-246