Jadwal Training 2024

INDUSTRIAL RELATION

 

INDUSTRIAL RELATION

Tanggal  
8-9 Februari 2013

Pukul
09.00-17.00 wib

Tempat
Apartemen Batavia
Jakarta
 
Latar Belakang
Perkembangan manajemen SDM mutakhir dewasa ini tetap mensyaratkan kondisi Industrial Relation yang kuat sebagai titik awal bagi tumbuh kembangnya perusahaan. Lebih dari sekedar legal complaint, sesungguhnya kerjasama dan komunikasi yang menjadi inti dari Industrial Relation haruslah dibangun dengan pondasi yang kuat sehingga permasalahan yang akhir-akhir ini dihadapi banyak perusahaan seperti masalah perburuhan dan serikat pekerja berdampak serius, mulai dari perlambatan kerja, pemogokan, sabotase bahkan sampai dengan penutupan perusahaan.

Perkembangan Hubungan Industrial dewasa ini banyak tantangannya. Perubahan keadaan karena globalisasi, reformasi yang meliputi kebebasan berserikat, pelaksanaan HAM, supremasi hukum, perubahan peraturan perundang-udangan, otonomi daerah, penerapan standar ketenagakerjaan internasional, infra struktur dan iklim investasi, ikut mengubah pola hubungan industrial, khususnya perubahan perilaku dan sikap yang menyangkut banyak aspek seperti sosial, budaya, ekonomi, politik dan upaya peningkatan kesejahteraan.

Menghadapi kenyataan ini, para praktisi Hubungan Industrial dituntut untuk lebih sinergis dan cepat beradaptasi dengan kondisi nasional dan lingkungan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk menciptakan adanya Hubungan Industrial yang kondusif untuk peningkatan produktivitas perusahaan.

Bertolak dari masalah tersebut diatas barulah disadari bahwa fungsi Industrial Relation sungguh sangat strategis dalam menciptakan iklim kerja yang kondusif, aman dan berkelanjutan yang pada akhirnya membuahkan iklim kerja yang kondusif. Dengan hubungan yang harmonis setiap kebijakan manajemen mendapat dukungan dari seluruh karryawan dan pada gilirannya keberadaan perusahaan dapat tetap bertahan dan bahkan berkembang maju.

Workshop ini disajikan secara rinci pengetahuan dan praktek Industrial Relation yang dibagi kedalam 2 (dua) ranah, yaitu ranah peningkatan kerjasama dalam rangka membangun kesamaan padangan dan tujuan antara perusahaan dengan pekerja serta pemangku kepentingan lainnya, Pokok-pokok yang akan dibahas antara lain konsep dasar kerjasama pekerja dan management, perbedaan kerjasama dengan perundingan bersama, kemudian bagaimana memulai dan mengelola dan melakukan monitoringnya.

Disampaikan juga pokok-pokok hukum ketenagakerjaan yang mutlak mendapat perhatian dari sejak dimulai adanya hubungan kerja, kemudian selama berlangsungnya hubungan kerja, sampai pada saat/setelah berakhirnya hubungan kerja dengan rujukan utamanya adalah peraturan-peraturan ketenagakerjaan yang mengatur hak dan kewajiban para pihak dalam hubungan kerja (perusahaan maupun pekerja/buruh) serta hubungannya dengan SP/SB dan pemerintah dalam Peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan yang terkait.

Akhirnya, untuk memastikan agar kedua ranah pengetahuan dan praktek Industrial Relation tersebut dapat efektif diterapkan maka sikap mental yang tepat bagi seorang professional Industrial Relation khususnya bagi pemula juga diekplorasi secara bersama agar “know how” nya dapat diterapkan secara efektif.

Materi Pelatihan
Para peserta akan memperoleh pengetahuan & skill tentang :
1. Strategic Industrial Relation: Peran dan Tanggung Jawab Praktisi Industrial Relation

2. Manajemen Resiko Hubungan Industrial
a. Resiko tangible
b. Resiko intangible
c. Analisa resiko & alternatif
d. Pengambilan keputusan
i.Control system
ii. Komunikasi Hubungan Industrial
iii.Memprofile tipe perilaku semua pihak
iv. Menjalin komunikasi (Game Theory) dan problem solving
v. Sarana formal dan informal komunikasi

3.  Memahami 2 ranah Industrial Relation : Pengembangan Kerjasama, dan Perundingan Industial Relation

4.    Ranah Pengembangan Kerjasama dan Budaya Perusahaan
a. Dasar-dasar kerjasama pekerja dan manajemen dan tantangan pelaksanaannya
b. Sekilas tentang Budaya Perusahaan yang Unggul
c. Menetapkan tujuan, sifat, fungsi dan struktur bentuk kerjasama pekerja dan manajemen
d. Bagaimana memulai, mengelola dan memonitor kerjasama pekerja dan perusahaan

5.    UU 13 tahun 2003 sebagai Payung Hukum Ketenagakerjaan serta Peraturan perundang-undangan yang menyangkut Industrial Relation

6.    PP / PKB sebagai sarana pedoman perilaku bersama dan sebagai faktor penentu keunggulan perusahaan

7.    Kelembagaan di bidang Hubungan Industrial : LKS Bipartit, Perundingan Bipartit, Tripartit, PPHI, SP dan tantangan terkait SP,  dll

8.    Tantangan-tantangan dibalik keberadaan Serikat Pekerja

9.    Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

10. Lain-lain terkait dengan Outsourcing, Jamsostek, PKWT, PKWTT dll

11. Pihak-pihak lain terkait dengan IR
a. Pemerintah
b. Disnaker
c. Aparat hukum
d. Non pemerintah
e. CSR (masyarakat sekitar), LSM, Media, Preman dll

12. Sikap mental yang tepat seorang Industrial Relation professional untuk menjadi insiator dalam setiap tahapan Hubungan Industrial: ranah kerjasama, ranah perundingan dan penegak hukum internal perusahaan

13. Simulasi Hubungan Industrial

14. Industrial Relation Clinic

METODE PELATIHAN :
Interaktif dimana peserta dengan bimbingan fasilitator membahas hal-hal yang bersifat praktis dan studi kasus serta membahas permasalahan yang sering dihadapi para peserta.
 
Fasilitator :
Drs. Jack Alenzo, MM, MH
Drs. Jack Alenzo MM. MH, adalah senior konsultan  .Sebelumnya beliau adalah praktisi senior HR Manager di beberapa perusahaan multinasional seperti FMC, DuPont, Samsung dan Alstom, termasuk di Total E&P Indonesie.

Ia memilki latar belakang pendidikan di bidang Manajemen. Tesis keduanya di Bidang Hukum Bisnis pada Universitas Gajah Mada.   Disamping itu dia juga memperoleh sertifikasi Bisnis Management Bidang Sumber Daya Manusia dari Prasetya Mulya Business School, Sertifikasi Building Management dari FT Universitas Indonesia.  Oleh ILO Jakrta, dia ditunjuk sebagai  Master Trainer untuk project Pengembangan Kerjasama antara Perusahaan dan Manajemen (Employee and Management Cooperation).

Saat ini banyak memberikan training dan workshop baik kelas public / umum maupun in-house yang berkaitan dengan pengembangan sistim manajemen sumber daya manusia, kepemimpinan, pengembangan organisasi serta konsultasi / program pendampingan di bidang yang sama. Di sela waktu luangnya, penglaman sebagai praktisi dan konsultan telah dituangkan kedalam buku karangan yang berjudul Execution Champion : bagaimana budaya disiplin menggerakan organisasi.

Klien yang sudah pernah dibantu dalam pelatihan pengembangan management dan sumber daya manusia, antara lain: Samsung Electronics, DuPont Indonesia, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Akzo Nobel, Showa Indonesia, LG Electronics, Panasonic  Display Devices, Mulia Industri Group, Infomedia Nusantara, Bakrie Telecom, Wijaya Karya, Citra Turbindo, Rumah Zakat Indonesia, Bosowa Group, Berca Hardaya Perkasa,  Mulia Hotel, Otsuka Indonesia, Disc Tarra, Puskris Fak. Psikology UI, ILO Jakarta, Hitss SDN, Honda Motor, Nissan Motor, Hyundai Motor Sales, Yayasan Dana Pensiun Telkom, Agro Harapan Lestari, Pertamina Retail, Pertamina, Yamaha, Sucofindo, Sinar Sostro, Enkai Indonesia, Chevron, IBM, KIEC (Krakatau Steel Group), PLN, Kemenkeu, Kemenhub, Ditjen Pajak dan lain-lain.
.
 
Investasi
Rp 3.500.000/ peserta
Pembayaran sebelum 20 Januari 2013 Rp 3.200.000 / peserta

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Tinggalkan komentar

Chat dengan kami
CV INFO SEMINAR
0899-8121-246