Integrated Maintenance And Spare Parts Management
Tanggal
23-24 Desember 2014
Waktu Pelaksanaan
09.00 – 16.30 WIB
Tempat
Hotel Harris, Tebet, Jakarta Selatan
Investasi:
Rp.3.500.000,- (termasuk Souvenir, Flash disk, materi hand-out dan CD modul, 2x coffee break, makan siang dan sertifikat)
PEMBICARA :
Asep Saefulbachri, Ir., MBA., MM
Sarjana Teknik dan Manajemen Industri dari ITB (lulus 1981), Master in Business Administration dari Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) Telkom – Asian Institute of Management /AIMManila.
Pengalaman sebagai professional selama 23 tahun : Direktorat Logistik PT Telkom (1981 – 1993), Manajer Pengembangan usaha PT Bangtelindo Bandung (1996 – 1997), Managing Director Forum Eksekutif Indonesia, Bandung, Course Director Strategic Forum Expertise Sdn Bhd Kuala Lumpur, Malaysia (sejak 1995), sebagai professional trainer & consultant (sejak 1994), Dosen tetap dibeberapa perguruan tinggi untuk program S1 Jurusan Teknologi Industri (sejak 1993) dan program pasca sarjana (S2) Teknik & Manajemen Industri (sejak 1992).
Maintenance merupakan fungsi operasional yang mempunyai tujuan untuk mengoptimasikan umur teknis maupun umur ekonomis perangkat yang dimiliki perusahaan. Dengan optimasi perangkat yang dimiliki, maka akan membawa akibat yang sangat positif untuk terciptanya optimasi kualitas, biaya, dan waktu produksi. Konsep Total Productive Maintenance (TPM) telah terbukti dapat dijadikan tool yang sangat baik untuk peningkatan produktivitas perusahaan.
OUTLINEMATERI SEMINAR
- Konsep Dasar Maintenance Management
- Objektif dan fungsi maintenance
- Klasifikasi sistem maintenance
- Disain sistem maintenance
- Persoalan yang umumnya dihadapi dalam pemeliharaan
- Biaya yang timbul karena performansi peralatan yang kurang baik
- Modern Maintenance Management
- Konsep Dasar Maintenance Management
- System Effectiveness
- Planned maintenance Program
- Langkah-langkah implementasi konsep planned maintenance program
- Contoh Masterfile peralatan
- Organisasi Sistem Maintenance Management
- Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen
- Organisasi perusahaan
- Perancangan Organisasi Maintenance
- Computerized Maintenance Management System
- Tujuan komputerisasi sistem maintenance management
- Manfaat yang akan diperoleh dari komputerisasi sistem maintenance management
- Pengembangan Sistem komputerisasi
- Strategi Implementasi
- Teknik Evaluasi Performansi Sistem Maintenance Management
- Perlunya evaluasi sistem maintenance
- Parameter performansi sistem maintenance
- Analisis rasio performansi sistem maintenance
- Company Check List, Machinery design check list dan six big losses data collection form.
- Peragaan penggunaan software untuk analisisrasio performansi sistem maintenance
- Cara menyimpulkan kondisi sistem maintenance management di masing-masing perusahaan
- Konsep Total Productive Maintenance (TPM)
- Objektif TPM
- Perbedaan TPM dengan konsep maintenance management .
- Pentingya Aspek Sumber Daya Manusia
- Maksimasi Overall Equipment effectiveness dengan menggunakan Loss analysis
- Teknik membangun rasa memiliki bagi operator dan petugas pemeliharaan
- Overall Equipment Effectiveness (OEE)
- Equipment management sebagai defect management
- Six Big Losses
- Pengukuran Overall equipment effectiveness (OEE)
- Ilustrasi pengukuran Overall Equipemnt Effectiveness
- Penentuan optimum rate (ideal cycle time)
- Aplikasi analisis Pareto untuk penentuan prioritas
- Diskusi tentang masalah maintenance yang dihadapi masing-masing perusahaan.
- Implementasi TPM
- Penyiapan kondisi fasilitas dan pemeliharaannya
- Identifikasi dan eliminasi kesalahan operasional
- Pengukuran efektifitas fasilitas yang ada
- Penyiapan tempat kerja
- Identifikasi dan eliminasi yang signifikan
- Pengadaan dan instalasi fasilitas yang paling menguntungkan
- Diskusi tentang aspek implementasi di masing-masing perusahaan.
- Teknik mengorganisasikan Implementasi TPM
- Dua belas tahap pengembangan TPM
- Prasyarat terjadinya Perubahan Mendasar
- Tiga Stage Pengembangan TPM
- Diskusi tentang kasus di masing-masing perusahaan
- Aplikasi TPM di berbagai jenis Perusahaan
- Karaketeristik berbagai lingkungan industri
- TPM dalam industri manufaktur menengah ke atas
- TPM dalam industri dengan proses manufaktur kontinu
- TPM dalam low-volume batch manufacturing
- TPM dalam industri asembling
- TPM dalam sebuah kantor
- TPM dalam R dan D
- Diskusi
- Ruang lingkup Spare Part Management
- Peran Spare Part dalam pemeliharaan Perusahaan
- Perencanaan kebutuhan Spare Part
- Pengadaan
- Pergudangan
- Distribusi
- Manajemen Pergudangan
- Karakteristik pemakaian spare part
- Data yang diperlukan untuk perencanaan kebutuhan
- Statistik pemakaian barang
- Penggunaan teknik kuantitatif untuk prakiraan kebutuhan spare part
- Penggunaan software untuk prakiraan kebutuhan spare part
- Inventory Control
- Biaya persediaan spare parts
- Teknik optimasi persediaan
- Quantity – Based system
- Time – Based system
- Latihan penggunaan model optimasi persediaan
- Evaluasi Performansi Sistem Spare Parts Management
- Hubungan spare part dengan peralatan/ mesin yang ada
- Parameter pengadaan spare part
- Pencarian sumber barang
- Seleksi vendor
- Teknik negosiasi
- Teknik penentuan harga barang
- Kontrak pengadaan barang
- Manajemen Pergudangan
- Pentingya gudang dalam pengelolaan suku cadang
- Penerimaan barang
- Penyimpanan
- Kodifikasi suku cadang
- Administrasi pergudangan
- Pengiriman Barang
- Evaluasi Performansi Sistem Spare Parts Management
- Perlunya evaluasi sistem spare parts management
- Analisis rasio performansi sistem perencanaan kebutuhan spare parts
- Analisis rasio performansi sistem pengadaan dan pergudangan
- Analisis rasio performansi sistem persediaan (inventory Control)
- Peragaan penggunaan Software analisis rasio performansi sistem spare parts management
- Diskusi permasalahan spare parts management di masing-masing perusahaan.
- Peragaan penggunaan Software untuk optimasi persediaan (Inventory Control), pengukuran performansi sistem maintenance dan spare parts management
- Studi kasus dan diskusi. Dalam studi kasus ini akan dibahas kasus maintenance and spare Parts Management sebuah perusahaan secara kuantitatif dan kualitatif untuk kemudian dicarikan permasalahan yang ada. Pembahasn kasus ini dilakukan dengan bantuan software.