Jadwal Training 2024

SOP For Banks (PASTI JALAN)

Jadwal Training

SOP For Banks (PASTI JALAN) Tanggal 18-19 April 2013 Tempat Five Star Hotels, Jakarta Pendahuluan   Kurangnya pelatihan  tentang teknik dan metode penulisan SOP menjadi ... Baca Selengkapnya

SOP For Banks (PASTI JALAN)

 

SOP For Banks (PASTI JALAN)

Tanggal
18-19 April 2013

Tempat
Five Star Hotels, Jakarta

Pendahuluan  
Kurangnya pelatihan  tentang teknik dan metode penulisan SOP menjadi penyebab para Penyusun/ Penulis SOP tidak memahami dengan benar bagaimana membuat SOP yang efektif.

SOP yang dapat diartikan sebagai Who Does What and How merupakan salah satu metode kerja yang dibuat sebagai panduan untuk memastikan bahwa proses bisnis berjalan sesuai rencana, standar dan aturan untuk kepuasan pelanggan—baik internal maupun eksternal.

SOP yang dapat diartikan sebagai Who Does What and How merupakan salah satu metode kerja yang dibuat sebagai panduan untuk memastikan bahwa proses bisnis berjalan sesuai rencana, standar dan aturan untuk kepuasan pelanggan—baik internal maupun eksternal.

SOP yang mudah dipahami terbukti meningkatkan produktifitas kerja dan dapat meningkatkan hubungan kerja yang harmonis antar bagian/ proses. Namun, apabila SOP tidak mudah dipahami dan menimbulkan multi tafsir dapat membuat kesalahan kerja dan pada akhirnya merugikan pelanggan.

Keefektifan sebuah SOP dapat dilihat dari a) sejauhmana ia digunakan dan memberi nilai tambah b) sejauhmana ia digunakan dan dapat menyamakan persepsi antar bagian/departemen c) sejauhmana ia dapat berfungsi sebagai pengendali dan pemantau kinerja proses. Apabila SOP ditempat kerja anda tidak demikian, anda wajib meninjau ulang SOP atau bahkan menulis ulang SOP yang ada.

OUTLINE

  • Apa bedanya Prosedur dengan SOP, Istruksi Kerja, Pedoman Kerja, Protap, Juklak, Juknis, User/operating manual dll?
  • Bagaimana membedakan dan membuat Pedoman dan Panduan?
  • Mengapa Prosedur Penulisan Prosedur harus dibuat terlebih dahulu, dan bagaimana membuatnya?
  • Bagaimana membuat Prosedur berbasis Proses?
  • Mengapa SOP Teknis sudah tidak disyaratkan lagi oleh ISO 9000, dan apakah 6 Prosedur manajemen yang diwajibkan?
  • Bagaimana mengantisipasi Prosedur yang dinamis oleh karena Peraturan Bank Indonesia yang sering bertambah dan berubah?
  • Bagaimana membuat hirarki dokumen dari PBI hingga Prosedur dan Instruksi kerja?
  • Apakah  3 anatomi SOP yang mendasar (Format, Elemen dan Atribut)?
  • Mengapa SOP tidak boleh dibuat atas dasar ”Write what you do”?
  • Bagaimana merubah fungsi SOP sebagai alat pandu menjadi alat pandu dan alat ukur, alat kendali, alat audit, alat reward and punish?
  • Bagaimana membuat SOP dengan dua macam profil pengguna (Pemula dan Ahli)?
  • Kapan harus menambahkan masa berlaku SOP?
  • Mengapa Flowchart tidak dimulai dengan ”Start” atau ”Mulai”?
  • Bagaimana mengintegrasikan SOP dengan Risk Management, Key Performance Indicator dan Service Level Agreement?
  • Mengapa kebanyakan Penulis hanya menggunakan format Narration dan Flowchart, dan tidak tahu bahwa Anotated Pictorial atau Video sering kali lebih efektif?
  • Bagaimana mengendalikan SOP dengan Document control dan Master lists?
  • Mengapa SOP yang dibuat berbasis Struktur dan Uraian Kerja tidak sehandal apabila dibuat berbasis Process Business Map?
  • Mengapa SOP harus berbatas waktu (SOP Lifecycle)?
  • Bilamana SOP diberi tanda (distempel) ”Controlled”, ”Uncontrolled”, ”Archieved” atau ”Obsolete”?

TRAINER

Ady A Subagya
Seorang Systems specialist ISO 9000 14000, 28000 dan 31000, Fasilitator adalah seorang konsultan dan trainer yang berpengalaman dalam membantu organisasi,

  1. Menulis ulang business process map
  2. Membuat standard operating procedure dan Working instructions
  3. Membuat Risk assessment plan
  4. Menyusun Job Profile dan Key Performance Indicators

Hingga Mei 2012, pelatihan publik sudah diikuti oleh hampir semua bank, kelas in-house sudah diselenggarakan di World bank, BRI, BNI, Bank Papua, Bank Artha Graha, Bank Nagari Padang, Bank UOB Indonesia, KPK, BPK dan BPKP.

Investasi
Rp. 6.000.000 ,- (On The Spot; payment at the latest 15 March 2013)
Rp. 6.600.000 ,- (Full fare)
GIFT TRAINING : Tablet PC -Ainol atau HP -Samsung Galaxy Y

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

BRANCH OPERATION

Jadwal Training

Tanggal 12-13 Februari 2009 Tempat Hotel Millenium Jakarta Pembicara / Fasilitator Drs. Sahala Sianturi, MM dan team Beliau adalah Senior Patner, Risk Frontier Consulting yang ... Baca Selengkapnya

BRANCH OPERATION

 

Tanggal
12-13 Februari 2009

Tempat
Hotel Millenium
Jakarta

Pembicara / Fasilitator
Drs. Sahala Sianturi, MM dan team
Beliau adalah Senior Patner, Risk Frontier Consulting yang telah berpengalaman selama 30 tahun diperbankan yang terbesar di Indonesia khususnya dibidang Credit & Risk Management. Mendapatkan gelar Magister Manajemen, Training On Trainer Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat 2 dari GARP, Sebagai Vice President Credit & Risk Management, dan telah menyusun, mengembangkan berbagai pelatihan inhouse di Learning Center Bank Mandiri.

Harga
Rp 3.000.000 (10 orang pertama)
Rp 3.500.000
Sudah termasuk material kit, sertifikat keikutsertaan, makan siang dan rehat kopi, belum termasuk pajak. Bagi 3 peserta atau lebih dari perusahaan yang sama akan mendapatkan diskon 10%.

Gambaran Program
Untuk memahami operasional perbankan petugas Front Liner dan Non Front Liner (Back Office) secara mendasar harus mengetahui :

  • Fitur produk produk bank
  • Peraturan – peraturan mengenai produk tersebut
  • Teller System
  • Open Account
  • Closing Account
  • Risiko operasional

Materi

  • Jenis – jenis transaksi Perbankan
  • Giro, Cek/Bilyet Giro
  • Tabungan / Deposito
  • Kliring
  • RTGS/Inkaso
  • SDB (Save Deposit Box)
  • Penerapan Prinsip mengenal Nasabah ( KYC Principle)

Target Peserta
Frontliner
Non Frontliner (Back Office)
Pegawai Baru

Metode Penyampaian
Classroom
Case Study
Role Play

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Mencegah, Mendeteksi & Mengungkapkan Kecurangan Pelaporan Keuangan (Fraudulent Financial Reporting) dimasa Krisis Finansial Global

 

Tanggal
28-29 Juli 2009

Jam Pelaksanaan
09.00-16.30 WIB

Tempat
Hotel The Park Lane, Jakarta

Pembicara / Fasilitator
Khairiansyah Salman (Investigative Audit Specialist)
Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta tahun 1991 ini memulai karirnya pada tahun yang sama, dengan menjadi Auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan RI. Selama berada di BPK, kurang lebih 15 tahun, banyak melaksanakan audit yang berkaitan dengan pengungkapan kasus-kasus melalui berbagai Audit Investigatif. Mulai dari Kasus Korupsi pada BLBI, BUMN, Departemen Pemerintahan dan terakhir menjadi tokoh yang berperan dalam pengungkapan kasus korupsi pada Komisi Pemilihan Umum. Selain menjadi auditor investigatif, penerima INTEGRITY AWARD ini, juga memiliki kompetensi Trainer yang telah disertifikasi oleh INTOSAI Development Initiative (Organisasi BPK-sedunia) sebagai Training Specialist. Setelah meninggalkan BPK, saat ini aktif sebagai konsultan audit dan anti fraud dan Konsultan Lepas untuk Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah di beberapa Pemda dan DPRD propinsi dan Kabupaten/Kota. Pria energik ini juga aktif sebagai nara sumber, trainer/fasilitator di berbagai workshop, seminar (Tercatat selama dua tahun terakhir menjadi pembicara di lebih dari seratus event) di bidang akuntansi, keuangan, auditing dan pemberantasan korupsi.

Harga
Rp. 3.500.000,-
• Termasuk makalah, sertifikat, exclusive notebook bag, 1x makan siang, & 2x coffee break
• Free 1 orang peserta bagi yang mengirimkan 4 orang peserta dari perusahaan yang sama

Materi LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis yang tajam dalam lingkungan yang semakin sulit seperti terjadinya krisis financial global, diperkirakan telah mempengaruhi pelaku bisnis dalam berbagai aspek. Berkaitan dengan financial information khususnya, pelaku bisnis harus mampu menyampaikan informasi yang benar-benar akurat dan relevan sebab publik sebagai main customer terhadap informasi ini sangat berkepentingan dalam proses decision making. Informasi keuangan yang akan dikonsumsi publik harus sejauh mungkin terbebas dari belenggu kesesatan atau kecurangan.

Praktik-praktik yang banyak dikenal dan ditempuh pelaku bisnis tetapi masih dalam koridor ethic dikenal dengan nama “praktik manajemen laba” yang meliputi : taking a bath, income minimization, income maximization, income smoothing, offsetting extraordinary/unusual gains and losses, aggressive accounting applications, timing revenue dan expense recognition. Namun, tidak sedikit pelaku bisnis yang melakukan praktek-praktek kecurangan (fraud) yang berakibat pada pendistorsian laporan keuangan.

Meningkatnya kecurangan pelaporan keuangan disatu sisi menguntungkan pelaku bisnis dengan melebih-lebihkan (over stated) hasil usaha dan kondisi keuangannya sehingga kelihatan baik di mata publik, tetapi pada sisi lain merugikan publik yang sangat menggantungkan keputusan ekonominya dari informasi laporan keuangan. Informasi keuangan yang relevan dan bersih dari unsur fraud, akan melahirkan keputusan ekonomi yang tepat bagi pihak ketiga sebaliknya informasi yang mengandung kecurangan akan sangat menyesatkan dalam proses pengambilan keputusan.

Kecurangan Pelaporan Keuangan. Pelaporan keuangan yang mengandung unsur kecurangan dapat mengakibatkan turunnya integritas informasi keuangan dan dapat mempengaruhi berbagai pihak seperti pemilik, kreditur, karyawan, auditor, dan bahkan kompetitor. Kecurangan pelaporan keuangan sering digunakan oleh perusahaan yang mengalami krisis finansial dan yang dimotivasi oleh oportunisme yang salah arah (misguided opportunism). Taylor dan Glezen (1997:135) memberikan definisi dari kecurangan pelaporan keuangan, yaitu : “intentional or reckless conduct, whether act or omission, that results in materially misleading financial statements looks better than they really are.”
Kecurangan tersebut akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mempertahankan going concern – nya.

TUJUAN DAN MANFAAT
Workshop ini dimaksud untuk menekan terjadinya kecurangan keuangan agar semua pihak yang berkepentingan dapat membuat keputusan ekonomi yang tepat, antara lain:

  1. Memahami apa yang terjadi dalam fraudulent financial reporting
  2. Memahami pesan dan tanggung jawab auditor intern, akuntan publik, financial profesional, executive dan board of director dalam hal fraudulent financial reporting
  3. Mengembangkan teknik dalam mengidentifikasikan fraudulent financial reporting
  4. Memahami lebih dalam modus dalam melakukan fraudulent financial reporting
  5. Memahami hal-hal yang menjadi penghambat dalam proses pencegahan dan pendeteksian fraudulent financial reporting
  6. Memahami exposure terhadap fraudulent financial reporting
  7. Mengembangkan pendekatan praktis dalam mendorong executive untuk mencegah fraudulent financial reporting
  8. Memahami area kritis dalam akuntansi yang menjadi sumber fraudulent financial reporting
  9. Memahami permasalahan fraudulent financial reporting secara benar
  10. Secara khusus, bagi Account Officer (AO) perbankan, diharapkan mampu mendeteksi laporan keuangan yang mangandung fraudulent financial reporting sehingga secara dini yang bersangkutan bisa mencegah kesalahan dalam analisa kredit.

OUTLINE MATERI
1. Konsep Dasar Kecurangan Keuangan (Basic Concept of Financial Fraud)
• Definisi
• Unsur-unsur Fraud
• Fraud Triangle
• Proses Fraud
• Resiko Fraud
• Kategori Fraud (Fraud Tree)

2. Strategi Korporasi dalam Mengendalikan Kecurangan Keuangan (Financial Fraud)

3. Memahami Fraudulent Financial Reporting:
• Mengapa terjadi Kecurangan Keuangan
• Tipe-tipe Fraudulent Financial Reporting

4. Preventing and Detecting Fraudulent Financial Reporting
• Search for “Red flags”
• Analyzing Internal controls
• Examining Financial Documents
• Using Sources outside the Client

5. Konsep Dasar Audit Investigatif atas Kecurangan Keuangan (Financial Fraud)
• Perspektif dan Definisi Audit Investigatif
• Metodologi Audit Investigatif
• Aksioma dalam Audit Investigatif
• Proses Audit Investigatif
• Teknik Audit Investigatif

6. Audit Investigatif Terhadap Kecurangan Pelaporan Keuangan (Fraudulent Financial Reporting).

Wajib diikuti oleh
1. Direksi, Anggota Komisaris dan para manajer maupun bussiness owner yang aware terhadap upaya pencegahan terjadinya kecurangan.
2. Para auditor intern, yang dituntut untuk mengetahui lebih jauh tentang financial reporting, audit financial report dan fraudulent financial reporting.
3. Para pengguna laporan keuangan, seperti para Account Officer (AO) di bank yang melakukan analis kredit para nasabahnya, pejabat pada Risk Management Dept. dan Compliance.
4. Pejabat/officer pada “Financial Accounting”
5. Para penerima laporan keuangan dan pembuat keputusan strategik :
• Dewan Komisaris dan komite-komite dibawahnya (Komite Audit, Komite Pemantau Resiko).

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Introduction To Operational Risk in A Bank For Beginners

 

Introduction To Operational Risk in A Bank For Beginners

Tanggal
19-20 November 2012
17-18 Desember 2012

Pukul
09.00 s/d 16.00 WIB

Tempat
Hotel Harris Tebet Jakarta

Deskripsi Training
Pengelolaan aspek risiko terbaru yang saat ini sedang dihadapi hampir semua bank di Indonesia adalah penerapan pada pengelolaan Risiko Operasional (Operational Risk Management), sejalan dengan ketentuan berlaku yang mendasari operasional suatu Bank yang ditetapkan Bank Indonesia sebagaimana tersebut dalam PBI No. 5/8/PBI/2003 yang selanjutnya telah diubah menjadi PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan diiukuti dengan penetapan SE BI No. 5/21/DPNP/2003 tentang penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum

Terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan kompetensi mengenai pengelolaan risiko operasional dan banyaknya cakupan proses kerja yang dilingkupi pada aspek risiko operasional menyebabkan perkembangan penerapan pengelolaan risiko operasional berjalan lebih lambat daripada aspek risiko lainnya seperti risiko kredit (Credit Risk) dan risiko pasar (Market Risk).

Program 2-Days BASIC LEARNING ini akan membantu karyawan dalam memperoleh :

  • Pengetahuan umum tentang pengelolaan risiko operasional pada setiap bagian tanpa terkecuali melalui pembahasan tentang pentingnya memahami risiko operasional dan kaitan erat dengan peran dan tanggung jawab setiap karyawan bank. Pengetahuan umum ini akan sangat membantu perusahaan dalam penerapan strategi ke depannya jika kerangka kerja sudah disiapkan dan akan diimplementasikan kepada setiap unit kerja di bank tersebut.
  • Gambaran dasar bagi karyawan untuk bisa memahami tujuan manajemen Bank dalam menerapkan pengelolaan risiko operasional pada khususnya dan risiko lainnya secara umum pada Bank.
  • Kesiapan karyawan dalam mengikuti berbagai sertifikasi manajemen risiko lainnya yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia maupun perusahaan tempatnya bekerja kelak.

Manfaat Training

  • Memahami jenis-jenis risiko yang dikelola Bank
  • Memahami jenis-jenis risiko operasional pada Bank.
  • Memahami penyebab terjadinya risiko operasional pada Bank.
  • Memahami dasar-dasar pengendalian risiko operasional dan kerangka kerja secara umum.
  • Dapat mengaplikasikan peran dan tanggung jawab kerja karyawan dengan pengendalian risiko operasional yang harus dilakukannya.
  • Dapat mendukung secara aktif pelaksanaan penerapan kerangka kerja risiko operasional.

Topik Program Secara Keseluruhan

  • Pengetahuan Dasar Risiko pada Bank.
  • Pengetahuan Dasar Risiko Operasional.
  • Langkah-Langkah Pengendalian Risiko Operasional.
  • Peran dan Tanggung Jawab Setiap Karyawan dalam Pengendalian Risiko Operasional.

Siapa Yang Harus Ikut
Diperuntukkan bagi setiap karyawan bank dari unit kerja manapun yang ada pada Bank (Bagian Operasional/Operations pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang, Bagian Personalia/HRD/SDM, Bagian Keuangan/Finance & Accounting, Satuan Kerja Manajemen Risiko/Risk Management, Bagian Teknologi Informasi, Bagian Kepatuhan/Compliance, Bagian Hukum/Legal, Satuan Kerja Audit Internal, Bagian Penjualan/Sales, Bagian Marketing Communication, dll) guna memperoleh pengetahuan dasar tentang risiko operasional.

Training Leader
Yessy Pertamisari
Lulus sebagai Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik Industri pada Institut Teknologi Bandung tahun 1994 dan langsung mengikuti Management Trainee di tahun yang sama pada Bank Universal. Lulus sebagai Assistant Manager pada tahun 1995 di Bank Universal dan langsung menduduki berbagai jabatan di Divisi Operations dimulai dari unit Complaint Handling, Call Center, ATM Reconciliation hingga Centralized Operations sampai dengan tahun 1999 dengan pangkat Senior Manager. Pada tahun 1999-2002 menduduki jabatan sebagai Kepala Divisi Policy and Procedures di Bank Universal dengan pangkat Assistant Vice President. Sejalan dengan mergernya Bank Universal dan Bank Bali menjadi PermataBank pada tahun 2002, mulai menggeluti bidang pengembangan proses, dimulai sebagai Process Development Head/Vice President pada Direktorat Retail Operations PermataBank selama tahun 2002-2004, sebagai Strategic Initiatives Head/Vice President di Direktorat Teknologi Informasi PermataBank dari tahun 2004-2005 dan Retail Banking Process Development Head/Vice President pada Direktorat Bisnis Retail Banking PermataBank di sepanjang tahun 2006. Pada awal tahun 2007, dipercaya oleh PermataBank untuk merintis unit kerja Manajemen Risiko Operasional pada Bisnis Retail Banking sebagai Business Operational Risk Head/Vice President hingga pertengahan tahun 2009. Pengalaman kerja di PermataBank yang diperlengkapi dengan know-how tentang pengelolaan risiko operasional yang sangat memadai dari Standard Chartered Bank (SCB) sebagai salah satu pemilik PermataBank memberikan kontribusi bagi langkah karier berikutnya yaitu di Bank Tabungan Pensiunal Nasional (BTPN) sejak pertengahan tahun 2009 hingga akhir tahun 2011 menduduki posisi sebagai Operational Risk Head/Senior Vice President pada Direktorat Risk Management.

INVESTASI :
Rp 3.500.000,- (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
Earlybirth Rp 3.250.000,- (Tiga Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), H-3
Group Rp 3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah), syarat minimal 3 peserta

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Operational Risk Tools For Quality Assurance Implementation In Bank

 

Operational Risk Tools For Quality Assurance Implementation In Bank

Tanggal
21-22 November 2012 (Rabu-Kamis)

Pukul
09.00 s/d 16.00 WIB

Tempat    
Hotel Harris Tebet Jakarta

Deskripsi Training
Bank Indonesia (sebagaimana tersebut dalam PBI No. 5/8/PBI/2003 yang selanjutnya telah diubah menjadi PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan diiukuti dengan penetapan SE BI No. 5/21/DPNP/2003 tentang penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum) telah mewajibkan setiap Bank di Indonesia untuk melakukan pengelolaan aspek risikonya termasuk pengelolaan aspek Risiko Operasional (Operational Risk Management).

Pengelolaan aspek risiko operasional pada Bank membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten yang diperlengkapi dengan alat kerja yang memadai sehingga memudahkan Bank dalam memperoleh laporan profil risiko operasional yang berkualitas.

Pelaksanaan pengendalian risiko dan pengukurannya secara rutin pada umumnya dilakukan oleh unit kerja secara langsung atau melalui dukungan dari unit kerja Internal Control atau yang saat ini lebih dikenal sebagai unit kerja Quality Assurance.

Program 2-Days INTERMEDIATE LEARNING ini akan membantu Bank dalam memberikan bekal pelaksanaan kerja kepada para pengelola risiko di setiap unit kerja dalam proses pemastian risiko (risk assurance) melalui pengetahuan prinsip-prinsip dasar pengelolaan, penggunaan contoh-contoh kertas kerja (operational risk tools) secara kualitatif maupun kuantitatif yang mudah diaplikasikan secara langsung tanpa harus menunggu kesiapan teknologi informasi yang canggih sekalipun.

Manfaat Training

  • Memahami fungsi Quality Assurance/Internal Control sebagai pelaksana terdepan dalam penerapan pengelolaan risiko operasional pada Bank, mendampingi unit-unit kerja di dalamnya.
  • Memahami peran dan tugas Quality Assurance/Internal Control pada Bank.
  • Menguasai secara detil konsep kerja Quality Assurance/Internal Control pada Bank.
  • Menguasai penggunaaan alat kerja pengelolaan risiko operasional yang dilekatkan pada fungsi Quality Assurance/Internal Control, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
  • Mampu menerapkan pemahaman dan alat kerja yang diperoleh dalam pelatihan ini ke dalam tugas dan tanggung jawab nya sehari-hari serta membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan risiko operasional kepada setiap karyawan bank lainnya.

Topik Program Secara Keseluruhan

  • Fungsi dan Konsep Kerja Quality Assurance dalam Penerapan Pengelolaan Risiko Operasional.
  • Kertas Kerja (Operational Risk Tools) yang dipergunakan oleh Quality Assurance.
  • Peran Teknologi Informasi dalam Mendukung Pelaksanaan Pengelolaan Risiko Operasional.

Siapa Yang Harus Ikut
Diperuntukkan bagi karyawan Bagian Operasional/Operations, Bagian Kepatuhan/Compliance, Satuan Kerja Manajemen Risiko/Risk Management dan khususnya unit Internal Control maupun Quality Assurance dalam memahami secara lebih mendalam dengan pola berpikir yang sistematis atas fungsi kerja, konsep kerja, kertas kerja dan pengelolaan risiko operasional yang harus dilakukannya pada sejumlah unit kerja dalam tanggung jawabnya sejalan dengan penerapan Peraturan Bank Indonesia tentang Manajemen Risiko pada Bank Umum.

Training Leader
Yessy Pertamisari
Lulus sebagai Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik Industri pada Institut Teknologi Bandung tahun 1994 dan langsung mengikuti Management Trainee di tahun yang sama pada Bank Universal. Lulus sebagai Assistant Manager pada tahun 1995 di Bank Universal dan langsung menduduki berbagai jabatan di Divisi Operations dimulai dari unit Complaint Handling, Call Center, ATM Reconciliation hingga Centralized Operations sampai dengan tahun 1999 dengan pangkat Senior Manager. Pada tahun 1999-2002 menduduki jabatan sebagai Kepala Divisi Policy and Procedures di Bank Universal dengan pangkat Assistant Vice President. Sejalan dengan mergernya Bank Universal dan Bank Bali menjadi PermataBank pada tahun 2002, mulai menggeluti bidang pengembangan proses, dimulai sebagai Process Development Head/Vice President pada Direktorat Retail Operations PermataBank selama tahun 2002-2004, sebagai Strategic Initiatives Head/Vice President di Direktorat Teknologi Informasi PermataBank dari tahun 2004-2005 dan Retail Banking Process Development Head/Vice President pada Direktorat Bisnis Retail Banking PermataBank di sepanjang tahun 2006. Pada awal tahun 2007, dipercaya oleh PermataBank untuk merintis unit kerja Manajemen Risiko Operasional pada Bisnis Retail Banking sebagai Business Operational Risk Head/Vice President hingga pertengahan tahun 2009. Pengalaman kerja di PermataBank yang diperlengkapi dengan know-how tentang pengelolaan risiko operasional yang sangat memadai dari Standard Chartered Bank (SCB) sebagai salah satu pemilik PermataBank memberikan kontribusi bagi langkah karier berikutnya yaitu di Bank Tabungan Pensiunal Nasional (BTPN) sejak pertengahan tahun 2009 hingga akhir tahun 2011 menduduki posisi sebagai Operational Risk Head/Senior Vice President pada Direktorat Risk Management.

INVESTASI :
Rp 3.500.000,-
Rp 3.250.000,- Earlybird
Rp 3.000.000,- minimal 3 peserta

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Operational Risk Framework For A Comprehensive Implementation In a Bank

 

Operational Risk Framework For A Comprehensive Implementation In a Bank

Tanggal
26-27 November 2012 (Jumat/Sabtu)

Waktu        
09.00 s/d 16.00 WIB

Tempat 
Hotel Harris Tebet Jakarta

Deskripsi Training
Sejalan dengan ketentuan berlaku yang mendasari operasional suatu Bank maka Bank Indonesia telah menetapkan bahwa setiap Bank harus mengelola risiko dalam menjalankan setiap praktek bisnisnya. Sebagaimana tersebut dalam PBI No. 5/8/PBI/2003 yang selanjutnya telah diubah menjadi PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan diiukuti dengan penetapan SE BI No. 5/21/DPNP/2003 tentang penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, maka Bank selayaknya memiliki kerangka kerja dalam penerapan pengelolaan risiko, melakukan pengawasan terpadu dalam pelaksanaannya serta memastikan pemahaman dan peningkatan setiap karyawannya dalam menjalankan prosedur bank secara patuh dan memperhatikan aspek risiko di dalamnya.

Pengelolaan aspek risiko yang terbaru yang saat ini sedang dihadapi hampir semua bank di Indonesia adalah penerapan pada pengelolaan Risiko Operasional (Operational Risk Management).

Terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan kompetensi mengenai pengelolaan risiko operasional, banyaknya cakupan proses kerja yang dilingkupi pada aspek risiko operasional, belum dimiliki nya kerangka kerja secara komprehensif dalam penerapan manajemen risiko operasional serta terbenturnya masalah pengadaan teknologi dan informasi yang terpadu untuk dapat memberikan gambaran profil risiko yang akurat khususnya untuk risiko operasional menyebabkan masih banyak Bank di Indonesia yang belum sepenuhnya menerapkan pengelolaan risiko operasional sebagaimana yang ditetapkan Bank Indonesia dalam PBI tersebut diatas.

Program 2-Days ADVANCE LEARNING ini akan memberikan pengetahuan high-level berupa kerangka kerja menyeluruh yang dapat diaplikasikan (applicable) bagi setiap Bank khususnya untuk Satuan Kerja Manajemen Risiko Operasional sehingga memudahkan unit kerja dimaksud dalam melakukan penerapan, memberikan edukasi dan memantau pelaksaan di unit-unit kerja yang ada pada Bank secara menyeluruh.

Manfaat Training

  1. Memahami pentingnya pengelolaan risiko operasional pada Bank dikaitkan dengan perhitungan modal Bank (Capital Charges).
  2. Menguasai kerangka kerja pengelolaan risiko operasional secara komprehensif.
  3. Memperoleh gambaran perihal teknologi informasi yang mendukung pelaksanaan penerapan kerangka kerja pada Bank.
  4. Menguasai jenis-jenis laporan profil risiko oeprasional di tingkat senior manajemen (direksi dan komisaris) serta di setiap jenjang organisari lainnya (tingkat divisi, departemen dan unit)
  5. Mampu menyelenggarakan pertemuan komite manajemen risiko secara komprehensif dan berdaya guna.

Topik Program Secara Keseluruhan

  • Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Operasional secara Komprehensif.
  • Risiko Operasional terkait dengan Penetapan Modal Bank.
  • Penetapan Komite Manajemen Risiko Operasional beserta Term of Reference.
  • Bentuk-bentuk Laporan Profil Risiko Operasional untuk Manajemen Bank.
  • Peningkatan Awareness di Seluruh Lapisan Organisasi Bank melalui Bentuk Edukasi yang Tepat Guna.

Siapa Yang Harus Ikut
Diperuntukkan bagi karyawan level menengah dan senior bank khususnya dari Bagian Kepatuhan/Compliance, Satuan Kerja Manajemen Risiko/Risk Management ataupun Satuan Kerja Manajemen Risiko Operasional/Operational Risk Management guna memperoleh gambaran lengkap tentang kerangka kerja pengelolaan risiko operasional yang dapat diaplikasikan langsung pada perusahaan tempatnya bekerja yang diperlengkapi dengan gambaran laporan profil risiko yang applicable untuk disuguhkan kepada manajemen senior (direksi dan komisaris) secara rutin melalui penyelenggaraan rapat komite manajemen risiko operasional yang efisien dan efektif

INVESTASI :
Rp 3.500.000,-
Rp 3.250.000,- Earlybird
Rp 3.000.000,- minimal 3 peserta

Training Leader
Yessy Pertamisari
Lulus sebagai Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik Industri pada Institut Teknologi Bandung tahun 1994 dan langsung mengikuti Management Trainee di tahun yang sama pada Bank Universal. Lulus sebagai Assistant Manager pada tahun 1995 di Bank Universal dan langsung menduduki berbagai jabatan di Divisi Operations dimulai dari unit Complaint Handling, Call Center, ATM Reconciliation hingga Centralized Operations sampai dengan tahun 1999 dengan pangkat Senior Manager. Pada tahun 1999-2002 menduduki jabatan sebagai Kepala Divisi Policy and Procedures di Bank Universal dengan pangkat Assistant Vice President. Sejalan dengan mergernya Bank Universal dan Bank Bali menjadi PermataBank pada tahun 2002, mulai menggeluti bidang pengembangan proses, dimulai sebagai Process Development Head/Vice President pada Direktorat Retail Operations PermataBank selama tahun 2002-2004, sebagai Strategic Initiatives Head/Vice President di Direktorat Teknologi Informasi PermataBank dari tahun 2004-2005 dan Retail Banking Process Development Head/Vice President pada Direktorat Bisnis Retail Banking PermataBank di sepanjang tahun 2006. Pada awal tahun 2007, dipercaya oleh PermataBank untuk merintis unit kerja Manajemen Risiko Operasional pada Bisnis Retail Banking sebagai Business Operational Risk Head/Vice President hingga pertengahan tahun 2009. Pengalaman kerja di PermataBank yang diperlengkapi dengan know-how tentang pengelolaan risiko operasional yang sangat memadai dari Standard Chartered Bank (SCB) sebagai salah satu pemilik PermataBank memberikan kontribusi bagi langkah karier berikutnya yaitu di Bank Tabungan Pensiunal Nasional (BTPN) sejak pertengahan tahun 2009 hingga akhir tahun 2011 menduduki posisi sebagai Operational Risk Head/Senior Vice President pada Direktorat Risk Management.

Beberapa program sertifikasi maupun pelatihan langsung yang pernah diikuti sbb :

  1. Agustus 2010, Operational Risk Management MasterClass for Financial Institutions, Kuala Lumpur – Malaysia
  2. November 2008, BSMR Level 1, Jakarta – Indonesia
  3. April 2007, Operational Risk Benchmark Study to SCB Mumbai, India
  4. Desember 2006, Operational Risk Benchmark Study to SCB Singapore
  5. September 2006, Seven Habits of Highly Effective People – Signature Class Workshop, Jakarta – Indonesia
  6. Aguatus 2006, Good to Great Training Program, Jakarta – Indonesia
  7. Maret 2006 – Oct, 2006, SCB-IDEAL Leader Training Program (Six Sigma Adpoted for Banking), Kuala Lumpur – Malaysia
  8. Desember 2005, SCB-IDEAL Introductory Training Program (Six Sigma Adopted for Banking), Jakarta – Indonesia
  9. April 2005, Retail Banking Asia Pacific Conference, KualaLumpur – Malaysia
  10. Maret 2004, Operations Benchmark Study to ANZ Bank and National Australian Bank – Melbourne – Australia
  11. Januari 2004, Business Process Outsourcing Conference, Dubai – U.A.E
  12. Mei 2002, Know Your Customer : Anti Money Laundering Workshop
  13. April 2002, Credit Risk Management and The Evolving Banking Industry Workshop
  14. September 2001, Empowering Leader Training Session
  15. Mei 2001, Interaction Management I Training Session
  16. Februari 2001, ISO Awareness Experiential Training Session
  17. Januari 2001, Activity Based Costing Workshop
  18. Oktober 2000, Project Management Training Session
  19. November 1999, TTT for Contingency Plan Y2K Workshop
  20. Oktober 1996, Face to Face Selling Skills Training Session
  21. Juni 1996, Fundamental of the Card Business Training Session
  22. September 1995, Seven Habits of Highly Effective People Training Session
  23. Oktober 1994 – September 1995, Bankers Development Program – Bank Universal

 

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

PORTOFOLIO BOND INVESTMENT

Jadwal Training

Tanggal 28-29 Mei 2009 ( kelas ini akan berjalan) Jam Pelaksanaan 8.30- 17.00 Tempat HOTEL HARRIS TEBET Jl. dr sahardjo Jakarta Pembicara / Fasilitator Team ... Baca Selengkapnya

PORTOFOLIO BOND INVESTMENT

 

Tanggal
28-29 Mei 2009
( kelas ini akan berjalan)

Jam Pelaksanaan
8.30- 17.00

Tempat
HOTEL HARRIS TEBET
Jl. dr sahardjo
Jakarta

Pembicara / Fasilitator
Team Trainer Praktisi Capital Market di Perbankan

Harga
Rp. 3.950.000/ per orang
Disc 15 % bila mengirim lebih dari 2 peserta

Materi
Perkembangan pasar Obligasi di indonesia kian semarak dan terus mendapat sambutan positif di pasar , baik obligasi yang diterbitkan pemerintah maupun obligasi korporasi yang kian hari mengalami kenaikan tingkat perkembangan yang cukup menjajanjikan bagi para Investor/ Obligor dan selain itu pula Obligasi masih merupakan salah satu alternative investasi portofolio yang menjanjikan keuntungan / Gain yang cukup baik. Namun demikian kita harus menyadari sepenuhnya
bahwa apapun bentuk instrument produk investasi, pasti mempunyai nilai resiko yang harus kita hadapi. Guna mengantisipasi hal tersebut adalah melalui pembekalan pengetahuan yang optimal tentang pengetahuan instrument investasi obligasi ini, guna mengantisipasi dan mampu meminimalisir resiko yang muncul.

A. Ekonomi Pasar Obligasi
Pasar Indonesia, Pasar Asia, Pasar US

B. Investor Potensial Obligasi
Bank, Dapen, Reksadana
Asuransi + Aturan Untuk Bank

C. Basic Produk Obligasi
Defenisi , Jenis, Struktur

D. Proses Penerbitan Obligasi : Tahapan IPO

E. Rating Obligasi : Proses Rating Pefindo

F. Analisa Fundamental Valuasi Obligasi
Analisa Infomemo : Bank & Non Bank

G. Analisa Teknikal Valuasi Obligasi
Yields, Pricing Return, Interest Accruals

H. Risk Management

I. Aspek Tehnis Perdagangan Obligasi

J. Aspek Perpajakan Obligasi

K. Surat Utang Negara (SUN) , ORI & Obligasi Daerah

L. Reksadana Obligasi & Efek Beragun Asset

M. Peraturan-peraturan lain yang terkait

Wajib diikuti oleh
Finance, capital market,Investasi, treasury, fixed income,Investment banking, investment relation, wali amanat,audit,risk management,management accounting, perusahaan yang akan IPO dan sudah IPO

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Managing and Mitigating Technology Risk in Banking in line with Bank Indonesia Regulations

 

Tanggal
Rabu, 27 Mei 2009

Jam Pelaksanaan
08:30 s/d 17:00 Wib

Tempat
HOTEL MILLENIUM, Jakarta

Pembicara / Fasilitator

  1. Bapak Joni Swastanto, Direktur DPIP, Bank Indonesia
  2. Bapak Alan Yazid, Ketua Bidang Kerjasama, IRPA,
  3. Bapak Adam Srihono, Deputi Direktur DPIP, Bank Indonesia,
  4. Mr. Phil Leifermann, Direktur, Information System Audit and Control Association (ISACA),
  5. Bapak Oksjafirdy Amry, Risk Frontier

INVESTASI
Rp 1,990,000

DAPATKAN early bird DISCOUNT sebelum
10 Mei 2009 | ask about our savings

Materi
Penjabaran PBI No. 9/15/PBI/2007 tanggal 30 Nopember 2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan TI di Bank Umum.
Pemahaman mengenai Audit Teknologi Informasi, Risiko dan pengendalian Informasi Tehnologi serta Ruang lingkup Audit Tehnologi Informasi
Rencana kerja Audit tahunan, AWP, Pelaksanaan Audit, Penyusunan Laporan dan pemantauan tindak lanjut temuan hasil Audit.
Audit Tehnologi Informasi area yang terbagi dalam General Control, Application Control dan Technical Control
Penjelasan Program IT Audit in Banking In Line with Bank Indonesia regulations

Wajib diikuti oleh
Manajemen Senior
General Manager
Pimpinan divisi Teknologi Informasi
Pimpinan Unit Manajemen Risiko
Pimpinan Satuan Pengawas Intern (SPI)/Internal Auditor
Manajer Operasional
Manajer Pengadaan (Procurement)
Staf Divisi Teknologi Informasi
Staf Unit Manajemen Risiko
Anggota SPI/Internal Auditor/SKAI
IT Quality Assurance Officers
IT Consultants

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Pengukuran Risiko Kredit Melalui Pendekatan Modern vs Konvensional

 

Pengukuran Risiko Kredit Melalui Pendekatan Modern vs Konvensional

Tanggal
9 – 10 Oktober 2012 (Selasa-Rabu)

Pukul
09.00-16.00 WIB

Tempat
Le Grandeur, Mangga Dua, Jakarta

Investasi
Rp. 5.390.000,-

Seperti kita ketahui bersama, fungsi intermediasi dan integrasi antara satu negara dengan negara lainnya sangat ditentukan tingginya kebutuhan dari pebisnis maupun konsumennya. Kontrak bisnis berusaha untuk mengikat dan mengukur risiko kredit, oleh karena itu, proses identifikasi, pengukuran, monitoring, dan controlling harus dijalankan sebaik-baiknya. Akan tetapi pada praktiknya, masih terdapat kekurangan dan kekeliruan yang tidak dipahami tim pemasaran/marketing bank sehingga dibutuhkan suatu pencerahan informasi, metode, dan model agar risiko kredit dapat dikendalikan dengan baik dan benar.

Tujuan

  • Meningkatkan risk assessment dalam pengukuran risiko kredit.
  • Memahami penyusunan proyeksi Non Performing Loan yang handal.
  • Meningkatkan pemahaman pengelolaan risiko kredit (Kebijakan Risiko Kredit, Metodologi dan Infrastruktur) berdasarkan best practice.
  • Memahami hasil perhitungan risiko kredit (Credit Scoring, Migration Analysis, Credit Portfolio Model) dalam perspektif kebijakan strategis.

Peserta yang Disarankan

  • Divisi Akuntansi Divisi Kredit / Kredit Analis
  • Divisi Manajemen Risiko
  • SKAI
  • Customer Service / Account Officer
  • Divisi Kepatuhan

Fasilitator
Praktisi Perbankan

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Implementasi PSAK 55 Terapan: Restrukturisasi Kredit dan Best Practice

 

Implementasi PSAK 55 Terapan: Restrukturisasi Kredit dan Best Practice

Tanggal
11-12 Oktober 2012

Pukul
09.00-16.00 WIB

Tempat
Le Grandeur, Mangga Dua
Jakarta

Melekat dengan risiko kredit, PSAK 55 memberikan warna khusus bagi para pengambil keputusan. Kesalahan klasik masih dialami peserta antara lain:

  • Bank belum menerapkan secara utuh PSAK 55 dan masih berpatokan pada PSAK yang sudah dicabut, yaitu PSAK 31, yaitu pengakuan dan pencatatan bunga atas kredit yang telah mengalami Impairment.
  • Kekeliruan lainnya adalah terkait perhitungan nilai wajar, baik kredit yang berjalan normal maupun terhadap yang mengalami restrukturisasi, maupun nilai wajar agunan, perhitungan dan pencatatan bunga unwinding dan CKPN individual serta perhitungan carrying value dari angsuran yang tidak sesuai jadwal.

Tujuan

  • Memahami dampak implementasi PSAK 55, khususnya cash flow pembayaran oleh debitur.
  • Memahami alternatif transaksi khususnya terkait rekonstruksi restrukturisasi kredit, termasuk perubahan jangka waktu, besar cicilan/pembayaran, tunggakan, hingga penentuan cadangan kerugian penurunan nilai.
  • Memahami penerapan PSAK 55 secara tepat dan konsisten, sehingga laporan keuangan bank dipandang Wajar Tanpa Pengecualian, baik terkait aset keuangan, Impairment individual dan kolektif.
  • Mampu menganalisa kelemahan penerapan perhitungan nilai wajar dan Impairment pada Bank.
  • Mampu melakukan kolaborasi aktivitas kredit, baik terkait risiko kredit, pengungkapan, dan pencatatan yang berdasarkan PAPI.

Investasi
Rp. 5.390.000,-

Peserta yang Disarankan

  • Divisi Akuntansi Divisi Kredit / Kredit Analis
  • Divisi Manajemen Risiko
  • SKAI
  • Customer Service / Account Officer
  • Divisi Kepatuhan

Fasilitator
Regulator Bank Indonesia

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Investigasi Kecurangan dalam Operasional Bank (Anti Fraud Investigation)

 

Investigasi Kecurangan dalam Operasional Bank (Anti Fraud Investigation)

Tanggal
10-11 Oktober 2012

Pukul
09.00-16.00 WIB

Tempat
Hotel JW Marriott, Jakarta

Seperti kita ketahui bersama, terjadinya fraud disebabkan 3 (tiga) faktor kunci yaitu kebutuhan dan tekanan ekonomi, kesempatan akibat lemahnya pengawasan, dan rasionalisasi. Akan tetapi dalam praktiknya, seiring dengan semakin rumitnya pola aktivitas bank, maka semakin terbuka pula celah terjadinya fraud yang dapat melibatkan perorangan maupun sekelompok orang.

Tujuan

  • Mampu melakukan deteksi dini kemungkinan terjadinya fraud.
  • Mampu melakukan pemeriksaan atas kecurangan dalam operasional bank.
  • Membangun daya investigasi yang elegant dan tetap mampu menjaga kenyamanan aktivitas SDM sehari-hari.
  • Memahami pola tindakan yang sering dilakukan oknum pelaku fraud.
  • Meningkatkan daya deteksi berbasis manajemen risiko dalam rangka mitigasi.
  • Melakukan review Laporan Strategi Anti Fraud.

Investasi
Rp. 5.290.000,-

Cakupan Materi

  1. Pola perilaku fraud lokal maupun internasional
  2. Faktor pemicu, pemrakarsa, dan pencetus terjadinya fraud
  3. Proses identifikasi dan teknik analisa:
    • Pemahaman “identitas” fraud dan pelaku fraud
    • Analisa kelemahan pengawasan.
    • Kemampuan melakukan analisis kelemahan kontrol dan faktor lainnya yang menjadi pemicu kecurangan
    • Kemampuam untuk merekonstruksi modus operandi fraud
    • Teknik pengumpulan dan pengujian alat bukti kecurangan
    • Teknik analisis hubungan
      • Konsep utuh model forensic accounting dan investigative auditing
      • Memperkokoh mind-set auditor : Creativity, curiosity, perseverance, common sense,business sense, confidence
      • Review Laporan Strategi Anti Fraud

Peserta yang Disarankan

  • Direksi
  • Komisaris
  • Komite Audit
  • Komite Pemantau Risiko
  • SKAI
  • Divisi/Unit Anti Fraud
  • Divisi Manajemen Risiko
  • Divisi Kepatuhan

Fasilitator
Regulator Bank Indonesia
Praktisi Perbankan

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM): Pemahaman Komprehensif dalam Perhitungan KPMM (for Beginner and Intermediate)

 

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM): Pemahaman Komprehensif dalam Perhitungan KPMM (for Beginner and Intermediate)

Tanggal
23-24 Oktober 2012 (Selasa-Rabu)

Pukul
08.00 – 16.30

Tempat
Hotel JW Marriot
Jakarta

Investasi
Rp. 5.350.000 / peserta

Sejalan dengan terbitnya Peraturan dan Surat Edaran Bank Indonesia terkait perhitungan KPMM,  tingkat kerumitannya pun turut meningkatkan risiko kesalahan dalam perhitungan. Di sisi lain, petugas terkait harus mampu memberikan informasi awal yang valid sehingga struktur keuangan jangka pendek dan menengah dapat dikendalikan guna mempertahankan CAR pada posisi tertentu.

Manfaat

  1. Memahami alur perhitungan KPMM secara komprehensif.
  2. Meningkatkan daya analisa guna mencapai patokan CAR yang diharapkan manajemen.
  3. Memperoleh penyempurnaan informasi dan syarat dalam perhitungan risiko kredit, pasar, dan operasional.
  4. Memahami konsep Perhitungan Kecukupan Modal Internal Bank (PKMIB)
  5. Memperoleh solusi-solusi dalam proses menghitung KPMM

Target Audience

  • Divisi Akuntansi
  • Divisi Manajemen Risiko
  • Divisi  Pemantau  Risiko
  • Divisi Kepatuhan
  • SKAI

Fasilitator
Praktisi Perbankan

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

KOREKSI LAPORAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RISK BASED BANK RATING) & PROFIL RISIKO: Realisasi Ukuran Tingkat Kesehatan dan Profil Risiko Menurut Bank Indonesia

 

KOREKSI LAPORAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RISK BASED BANK RATING) & PROFIL RISIKO: Realisasi Ukuran Tingkat Kesehatan dan Profil Risiko Menurut Bank Indonesia

Tanggal
17-18 Oktober 2012 (Rabu – Kamis)

Pukul       
08.00 WIB – 16.30 WIB

Tempat   
Hotel Ritz-Carlton
Jakarta

Investasi 
Rp. 5.430.000,-/orang (harga spesial apabila mendaftar sebelum 20 September 2012)

Memasuki semester II, Bank Indonesia telah mengumpulkan pokok-pokok perbedaan persepsi dalam laporan Tingkat Kesehatan yang disampaikan Bank. Mengacu kepada pokok-pokok masalah tersebut, Bank Indonesia telah membangun model dan strategi menghadapi risiko kegagalan bank maupun perbankan, baik sistemik maupun individual.

Maksud dan Tujuan

  1. Membuka perbedaan persepsi dan memperbaharui kesepahaman antara bank dan tim pelaksana terkait standar ketentuan dan ekspektasi pengawas terkait Risk Based Bank Rating (RBBR) dan profil risiko.
  2. Meningkatkan pemahaman implikasi dan kendala bank melalui contoh aplikasi RBBR yang implementatif.
  3. Memberikan panduan, model strategi, dan langkah-langkah yang perlu untuk segera dilakukan guna menghasilkan laporan Tingkat Kesehatan Bank yang valid.
  4. Melakukan bedah aktivitas melalui profil risiko, baik individu, inherent risk, dan risk control system.

Peserta yang Disarankan

  • Dewan Komisaris dan Direksi
  • Komite Pemantau Risiko
  • Pejabat Divisi Manajemen Risiko
  • Pejabat Divisi Kepatuhan
  • Pejabat SKAI
  • Pejabat Divisi Perencanaan Strategis
  • Pejabat Unit Pelaporan dan Akuntansi

Fasilitator

  • Regulator Bank Indonesia
  • Praktisi Perbankan di bidang Pelaporan Tingkat Kesehatan Bank

 

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

BANK CUSTOMER PROFITABILITY ANALYSIS

 

Tanggal
Selasa, 26-05-2009 – Rabu, 27-05-2009

Jam Pelaksanaan
09.00 – 16.00 WIB

Tempat
Harris Hotel Tebet / The Park Lane Hotel Casablanca

Pembicara / Fasilitator

Drs. HM. Syarif Arbi, MM.
Syarif Arbi adalah konsultan International Trade. Praktisi senior dalam perbankan, bidang perdagangan internasional dan memiliki pemahaman yang sangat mendalam mengenai peraturan perdagangan internasional serta perubahannya selama lebih dari 25 tahun.

Sejak tahun 1983 di salah satu Bank BUMN , yang mempunyai pengalaman sebagai pimpinan bagian trade service dan manager. Ditambah pengalamannya sebagai koordinator dan mendisain pendidikan Trade Service di Kantor Pusat salah satu Bank BUMN. Dengan keahliannya sebagai praktisi dan konsultan, Syarif Arbi sering diundang sebagai instruktur pada berbagai pelatihan dan seminar yang terkait dengan Ekspor Impor.

Saat ini masih aktif sebagai instruktur di Pusat Pelatihan dan Promosi Ekspor Daerah serta instruktur di Indonesia Export Training Center (IETC) BPLN Departemen Perdagangan. Syarif Arbi juga dikenal sebagai penulis buku-buku international trade dan perbankkan seperti Petunjuk Praktis Seri Ekspor, Petunjuk Praktis Seri Impor dan Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank.

Harga
Rp 2.500.000,- (Full Fare)

: : Early Bird Rp 2.350.000 untuk pembayaran sebelum tanggal 18 Mei 2009 : :
: : Untuk pendaftaran Group sebesar Rp 4.500.000 untuk pendaftaran 2 orang peserta : :
: : BONUS ! ! FLASHDISK : :

Training Description :
Merupakan salah satu identitas perusahaan perbankan adalah tingkat persaingan yang sangat ketat. Sedangkan produk yang dijual oleh masing-masing bank relatif sama, sehingga titik berat persaingan adalah bagaimana pelayanan dalam arti yang luas. Pelayanan mencakup: kecepatan, ketepatan, tarif disamping keramah tamahan. Semakin baik pelayanan yang diberikan maka akan semakin tinggi tingkat biaya yang harus dikeluarkan. Guna tetap terkendali perbandingan yang rasional antara pelayanan dengan biaya, perlu dilakukan pengkajian yang mendalam terhadap nasabah pernasabah. Dengan pengkajian ini dapat ditentukan tingkat kontribusi pendapatan yang diperoleh pernasabah, sehingga management bank dapat menetapkan tingkat pelayanan terhadap masing-masing nasabah. Penetapan ini perlu dilakukan agar bank dapat memberikan pelayanan yang khusus kepada nasabah yang khusus, memberikan pelayanan yang standar kepada nasabah biasa, untuk menghindari pegeluaran biaya yang tidak setimpal dengan pendapatan.

Pengkajian kontribusi pernasabah dalam memberikan keuntungan bank dapat dilakukan dengan teknik BCPA (Bank Customer Profitability Analysis) yang diperkenalkan pada workshop dikemas dalam 2 (dua) hari.

Metode Pelatihan :
Pembahasan Konsep, latihan membuat BPCA untuk dapat mencapai tujuan workshop yaitu peserta dapat memberikan rekomendasi kepada management, tingkat pelayanan kepada seorang nasabah, atau sekelompok nasabah selaras dengan keuntungan yang diberikannya kepada bank.

Manfaat Apa Yang Anda Peroleh?
1. Dapat mengukur berapa besarnya keuntungan diperoleh bank dari kegiatan mengelola seorang atau sekelompok nasabah
2. Dapat mengukur tingkat bonafiditas nasabah
3. Untuk dasar menetapkan pricing policy terhadap nasabah yang bersangkutan
Outline :

1. Ciri khusus dan problematika bisnis perbankan, serta aneka produk perbankan

2. Total Marketing Concept

3. Total Marketing concept v.s. Bank Profitability Customer Analysis

4. Bank Profitability Analysis formula

5. Bank Profitability Analysis implementation

6. Latihan perhitungan:

a) Revenue from funds used (besarnya pendapatan atas dana yang dipakai nasabah)

b) Interest cost of funds used (besarnya biaya dana yang dipakai nasabah)

c) Transfer fool of funds (besarnya transfer fool dari dana)

d) Interest differential

e) Fee from service (besarnya pendapatan atas jasa yang diberikan bank kepada nasabah)

f) Revenue before operating expenses (besarnya pendapatan pengelolaan nasabah sebelum biaya operasi mengelola nasabah ybs)

g) Operating expenses (besarnya biaya pengelolaan nasabah)

h) Customer profit (keuntungan nasabah)

i) Return of risk assets

j) Perumusan kesimpulan Bank Customer Profitablity Analysis

k) Rekomendasi kepada management bank untuk masing-masing nasabah

Wajib diikuti oleh
Branch Managers bank, Relationship Managers bank, Account Officers bank, Loan Officers bank, Internal Accountants bank dan Internal Auditors bank.

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Intesifikasi dan Ekstensifikasi Kredit Konsumsi – PASTI RUNNING

 

Intesifikasi dan Ekstensifikasi Kredit Konsumsi – PASTI RUNNING
(Kolaborasi Dengan Tim Penerima Award Atas Produk Kredit Konsumsi)

Tanggal
12-13 September 2012

Pukul
08.00-16.30 WIB

Tempat
Hotel JW Marriott, Jakarta

Seperti kita ketahui bersama, selama awal 2012, pertumbuhan kredit konsumsi dalam setahunan tercatat pada Januari sebesar 20,3%, Februari sebesar 19,6%, dan Maret sebesar 20,5%. Data tersebut masih jauh dibawah percepatan pertumbuhan kredit lainnya. Salah satu alasannya adalah adanya penentuan uang muka yang diatur Bank Indonesia maupun Kementerian Keuangan. Juga ditentukan besaran Loan to Value ratio sehingga mempengaruhi komposisi tingkat risiko yang diukur dalam LBU secara signifikan.

Tujuan

  1. Memberikan kemudahan untuk memahami aktivitas perkreditan terutama yang terkait dengan masalah kredit konsumsi.
  2. Memberikan panduan dan langkah-langkah untuk memperoleh prospek debitur, baik model pendekatannya maupun pengumpulan data.
  3. Memberikan metode evaluasi calon debitur dengan teknik khusus guna memperkecil risiko dan kerugian bank.
  4. Memahami secara utuh atas risiko akan terjadi, langkah antisipasi/mitigasi, aspek pengawasan dan pengendaliannya.

Peserta yang Disarankan

  1. Pemimpin Divisi Kredit
  2. Consumer Finance Sales Manager
  3. Consumer Finance Business Manager
  4. Kredit Analis
  5. Anggota Komite Kredit Konsumsi
  6. Manajer yang menangani Investigasi dan Appraisal
  7. Collection Manager
  8. Internal Audit

Fasilitator
Praktisi Perbankan

Investasi
Rp 4,920,000 / peserta
Dapatkan potongan harga khusus untuk group

Bagikan:

KONTAK CEPAT

Tags

Avatar photo

 

Jika ada kebutuhan Inhouse training atau kelas khusus silahkan hubungi 0851-0197-2488 / 0899-8121-246 Petrus Soeganda. Untuk mengundang Petrus Soeganda sebagai Pembicara Internet Marketing

Chat dengan kami
CV INFO SEMINAR
0899-8121-246