Tanggal
26-27  Mei 2009

Jam Pelaksanaan
09.00 – 16.00 WIB

Tempat
Harris Hotel Tebet / The Park Lane Hotel Casablanca

Pembicara / Fasilitator
Drs. JAKA WASANA, MSM
Dunia Pelatihan dan Konsultasi sudah digelutinya lebih dari 20 tahun. Pernah menjadi Profesional Staf di LPPM selama kurang lebih 10 tahun. Jebolan UGM dan ADL (Arthur D’Little Manage-ment Institute) Cambridge, Massachusettes-USA ini telah banyak memberikan pelatihan di berbagai perusahaan, baik swasta, BUMN maupun swasta asing yang antara lain; Arun NGL, Astra Credit Company, Astra Graphia, Asuransi Sinar Mas, BAT Indonesia, Bank Indonesia, Coca-Cola Amatil, Charoen Pokphand, Excelcomindo Pratama, Freeport Indonesia, HMS Sampoerna, Tupperware Indonesia, Indosat, Krakatau Steel, Kramayudha TBM, Pelindo II, Pertamina, Pupuk Sriwidjaja, Samudera Indonesia Group, Timah, Tbk., United Tractors, Wijaya Karya, dll. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur di Lembaga Manajemen IMMI.

Harga
Rp 2.500.000,- (Full Fare)

: : Early Bird Rp 2.350.000 untuk pembayaran sebelum tanggal 06 Mei 2009 : :
: : Untuk pendaftaran Group sebesar Rp 4.500.000 untuk pendaftaran 2 orang peserta : :

: : BONUS ! ! FLASHDISK : :

Training Description :
Tantangan eksternal dan internal perusahaan makin kompleks dan beragam. Pola atau proses berpikir konvensional sering kurang sesuai lagi dengan perubahan yang datang beruntun. Kemampuan berpikir logis-rasional sudah tidak cukup lagi untuk menangani keragaman dan kompleksitas tantangan. Kemampuan dan kebiasaan berpikir kreatif ditambahkan pada pola pikir logis-rasional akan menambah kualitas keputusan bisnis.

Sasaran Pelatihan :
Sesudah ikut berpartisipasi aktif dalam lokakarya ini, Peserta sudah:
– Sadar bahwa kreatifitas ada dan bisa berkembang dalam diri setiap orang;
– Paham berbagai teknik berpikir kreatif dan kaitannya dengan pola pikir logis;
– Mampu mengaplikasikan pola pikir kreativitas ke dalam aktivitas bisnis.

Metode Pelatihan :
– Diskusi kelas akan selalu mewarnai seluruh pelatihan;
– Latihan dan diskusi kelompok dimanfaatkan sebagai sarana penyerapan materi;
– Pengisian Kuesioner Identifikasi Diri

Outline :

1. KREATIVITAS, MANFAAT DAN RISIKONYA
Kreativitas Sarana Ampuh dalam Kehidupan Sehari-hari
Identifikasi Diri: Kreativitas – Ambil Risiko
Berpikir Lateral dan Vertikal

2. HAMBATAN BERPIKIR KREATIF
Hambatan Keyakinan
Hambatan Emosional
Hambatan Intelektual
Hambatan Lingkungan Kerja
Hambatan Lingkungan Sosial
Sikap Diri dalam Menghadapi Hambatan

3. PROSES BERPIKIR KREATIF
Teknik-teknik Kreatif yang Aplikatif : Reversal, Reframing Matrix, Provocation, DO IT
Kebiasaan Mengembangkan Kreativitas

4. PENERAPAN BERPIKIR KREATIF
Pemilihan Masalah
Penggalian Gagasan yang Krearif dan Produktif
Implementasi dan Evaluasi

Wajib diikuti oleh
Public

Tanggal
11 – 12 Mei 2009

Tempat
Hotel/ Gedung LP3I MTC

Pembicara / Fasilitator
Juliansyah, S.Pd., M.Pd.
Beliau adalah Lulusan dari UNSRI dengan konsentrasi pada Pengajaran Bahasa Inggris pada tahun 1994 dan melanjutkan ke UHAMKA-Jakarta dengan konsentrasi pada Penelitian dan Evaluasi Pendidikan pada tahun 2002. Pengalaman pendidikan dan kerja mengantarkan beliau menjadi salah satu Trainer tetap di LP3I MTC. Beliau dikenal sebagai Trainer yang pandai menghidupkan suasana, sehingga pelatihan menjadi penuh semangat dan peserta mudah menyerap materi pelatihan. Beliau aktif memberikan training-training, baik yang terkait dengan English for Business, juga di bidang Trainer for Trainer, Management, Workload Analysis, Penelitian, Komunikasi, Public Relations, Service Excellent, dan Marketing untuk perusahaan-perusahaan di Jakarta.

Harga
Rp. 2.000.000/ Peserta
(sudah termasuk Coffee Break + Lunch, modul, sertifikat, Bonus Flashdisk 2GB berisi materi training)*

Materi
Berdasarkan tujuan di atas, maka pelatihan ini akan berisikan materi-materi sebagai berikut:

1. Pengertian tentang penelitian
2. Tujuan penelitian
3. Kriteria penelitian yang baik
4. Berbagai macam/jenis penelitian berdasarkan kriteria tertentu
5. Tahap-tahap penelitian yang baik
6. Pengertian, fungsi, dan contoh batasan permasalahan penelitian yang baik
7. Pengertian, fungsi, dan contoh hipotesa penelitian
8. Pengertian, fungsi, dan contoh pertanyaan-pertanyaan inti yang akan menjadi tujuan penelitian
9. Pengertian, fungsi, dan contoh jenis-jenis data
10. Teknik-teknik pengumpulan data (pembuatan butir-butir kuesioner/survey)
11. Sumber-sumber data (sampling technique)
12. Pengertian, fungsi, dan contoh teori-teori pendukung
13. Teknik analisa data
14. Hasil analisa data
15. Teknik kalibrasi data
16. Penelitian pemasaran (marketing intellegent)
17. Penelitian keuangan
18. Penelitian SDM
19. Penelitian operasional
20. Penelitian pasar
21. Penelitian managemen
22. Penelitian teknologi
23. Penelitian sikap
24. Teknik penulisan laporan penelitian

Tanggal
27-28 Mei 2009

Tempat
IS Plaza 2nd Floor, Jl. Pramuka Raya Kav.151 Jakarta 13120

TRAINER :
Yudi Wijayanto, Psi.
Psikolog dari UI ini adalah Managing Partner dari Prakarsa Consulting yang bergerak di bidang recruitment, assessment dan development. Selain berpengalaman dalam berbagai metode assessment khususnya assesment center, beliau juga menguasai pengembangan organisasi dan menjadi salah seorang konsultan Hewitt Associates di Indonesia. Perusahaan yang pernah menjadi kliennya antara lain: Bakrieland Development, Manulife Indonesia, Medco Agro, Jamsostek, Departemen Keuangan, Askes, Bukopin, dan Pemda Metro Lampung.

Harga
Rp.2.200.000
Early Bird Rp.1.800.000,- for payment before Maret 21th, 2008

LATAR BELAKANG :
Pada umumnya, proses interview untuk seleksi karyawan dilakukan oleh psikolog yang telah memiliki pengetahuan, keterampilan, bahkan lisensi yang dipersyaratkan. Namun tidak jarang perusahaan tidak menggunakan tenaga psikolog karena berbagai alasan, sehingga proses interview seleksi tidak dilakukan oleh orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Interview yang dilakukan hanya menyorot kompetensi teknis si pelamar, dan hanya sedikit yang menyorot aspek kompetensi non teknis, seperti karakter, kepribadian, dan sebagainya. Interviwer juga kurang mengetahui bagaimana persiapan dan langkah-langkah dalam melakukan wawancara yang baik dan dapat memberi image yang positif tentang perusahaan, pertanyaan apa saja yang boleh dan tidak boleh ditanyakan, bagaimana cara merumuskan pertanyaan yang tepat untuk mengungkap informasi yang ingin diketahui, bagaimana cara untuk mengetahui pelamar berbohong atau tidak, dan lain-lain.
Dengan bekal pengetahuan dan kemampuan ini, inteviewer dapat melaksanakan peran utamanya secara optimal dalam interview lanjutan yaitu mem-validasi kemampuan teknis pelamar dan kecocokannya dengan kultur di perusahaan atau departemen tempat ia akan bekerja. Yang tak kalah penting yang perlu dikuasai inteviewer yaitu dasar-dasar pengetahuan tentang kepribadian manusia. Pengetahuan ini penting untuk mencegah inteviewer mengalami bias dalam menilai kemampuan pelamar. Bias ini juga dapat terjadi bukan karena faktor si pelamar, tetapi bisa juga karena faktor kepribadian inteviewer itu sendiri.

SASARAN :
-Memahami process flow dari rekrutmen dan seleksi
-Memahami dasar-dasar kepribadian dan kemampuan manusia
-Mampu merumuskan pertanyaan yang tepat untuk menggali informasi yang dibutuhkan
-Menguasai keterampilan melakukan wawancara secara efektif

TARGET PESERTA :
-Para user di perusahaan yang berperan dalam proses wawancara
-Person in charge di perusahaan yang menangani wawancara seleksi yang tidak berlatar belakang psikolog

METODE :
-Interactive lecture
-Latihan menyusun pertanyaan
-Role play wawancara dalam kelompok
-Feedback role play

GARIS BESAR MATERI :
Sesi 1
-process flow dari rekrutmen dan seleksi
-sumber-sumber rekrutmen
-metode rekrutmen, seleksi dan wawancara

Sesi 2
-pengertian kepribadian
-hubungan kepribadian dengan performance
-hubungan kepribadian dengan kompetensi
-bias dalam rekrutmen dan seleksi akibat faktor kepribadian

Sesi 3
-cara merumuskan pertanyaan yang tepat untuk mengungkap kompetensi
-latihan membuat pertanyaan
-latihan mengajukan pertanyaan dan menanggapi jawaban
-feedback

Sesi 4
-langkah-langkah melakukan wawancara
-membaca pelamar berbohong atau tidak
-teknik probing question
-teknik mencatat – mendengarkan

Sesi 5-6
-role play wawancara
-feedback
-membuat keputusan

Tanggal
19-20 Mei 2009

Tempat
IS Plaza 2nd Floor
Jl. Pramuka Raya Kav.151
Jakarta 13120

TRAINER :
SURYA CHANDRA
-Mendapatkan gelar profesinya sebagai dokter dari Universitas Yarsi dan menamatkan pendidikan Master Psikologi dari Universitas Indonesia serta mengikuti MBA programme dari Lembaga Manajemen Indonesia. Di bidang Psikologi, beliau mendalami psikologi olahraga dengan mengambil Sport Psychology dari Sport Schulle–Cologne, West-Germany. Pada masa aktifnya, beliau pernah menjadi General Affair dan Training Manager di LPT UI serta sebagai trainer dan consultant di bidang HRM bagi perusahaan nasional dan multinasional. Di usianya kini yang telah memasuki masa pensiun, beliau aktif sebagai pengajar di UI dan Univ. Paramadina.

SLAMET PRIRISWANTO
-Setelah menamatkan pendidikan S1 Manajemen, karirnya terbangun melalui beberapa perusahaan dari beragam latar belakang industri seperti konstruksi, retail, distributor, manufaktur dan logistik. Dimulai dari pengalaman praktisi di bidang keuangan dengan menjadi Finance & Accounting Manager di Schering Indonesia, karirnya berlanjut di bidang HR selama lebih dari 10 tahun dan sempat menjadi Senior HR & GA Manager di Wicaksana Overseas International (WOI), sebuah distributor retail dengan jumlah karyawan mencapai 3.500 orang. Beliau mencapai puncak karirnya saat mengakuisisi sebuah perusahaan distributor sparepart otomotif di bilangan Jakarta dan menjadi Finance & Administration Director di perusahaan tersebut. Kini beliau aktif sebagai trainer di berbagai pelatihan pada beberapa lembaga konsultan

Harga
Rp.2.500.000,-
(includes material, gift, lunch and snack)
For payment before April 8th 2009
Discount 15% for 3 participant from same company

LATAR BELAKANG :
Sudah merupakan hukum alam dari siklus kehidupan bahwa sesuatu itu ada batasnya. Masa kerja termasuk salah satu siklus yang tidak lepas dari hukum tersebut. Seorang karyawan yang mulai bekerja di satu perusahaan, pada waktunya akan sampai pada masa pensiun. Bila tidak dipersiapkan dengan baik, masa pensiun dapat menimbulkan masalah-masalah baik finansial maupun psikologis. Menurunnya pemasukan sehingga tidak mampu menopang gaya hidup semasa aktif ataupun post power syndrome karena tidak lagi ‘menggenggam kekuasaan’ seperti biasanya, merupakan beberapa masalah yang sulit dihadapi pensiunan. Namun demikian, masa pensiun bukanlah suatu hal yang perlu dikhawatirkan atau ditakuti. Bila dipersiapkan dengan baik, pensiun dapat menjadi awal dari kehidupan dan kesuksesan baru.

Melalui program ini, peserta akan mendapat pengetahuan praktis yang diperlukan dalam memasuki masa pensiun seperti business trend dan pengelolaan keuangan, enterpreneurship, konsultasi tentang berbagai masalah psikologis yang akan muncul seperti post power syndrom atau masalah psikologis akibat tugas perkembangan pensiunan yang memasuki masa lanjut usia.

SASARAN :
* Peserta memiliki kesiapan mental dan psikologis untuk memasuki masa pensiun
* Peserta memiliki pengetahuan dan wawasan yang diperlukan terkait rencana menjalani masa pensiun

TARGET PESERTA :
* Para pegawai yang akan pensiun atau sedang dalam masa persiapan pensiun.

METODE :
* Interactive lecture
* Experiential learning games
* Diskusi kelompok
* Group counseling
* Sharing experience

POKOK BAHASAN :
Hari Pertama
Sesi 1
-Paradigma baru masa pensiun : dari ‘bekerja tetap’ menjadi ‘tetap bekerja’
Sesi 2
-Potensi diri dan sumber daya yang ada untuk aktivitas saat pensiun
Sesi 3
-Masalah psikologis masa pensiun dan cara mengatasinya

Hari Kedua
Sesi 4
-Business Trend
-Financial Planning atas dana pensiun sebagai life support, investasi, atau lainnya
Sesi 5
-Jiwa wirausaha
-Alternatif usaha yang dapat dikembangkan sesuai kemampuan
Sesi 6
-Assessing alternative – risk based decision making
-Group coaching dan sharing session untuk membuat action plan masa pensiun.

Tanggal
27-28 Mei 2009

Tempat
Jl. Pramuka Raya Kav.151
Jakarta 13120

TRAINER :
Niam Muiz

Harga
Rp.2.200.000,-
(includes material, certificate, lunch and snack)

Early Bird
Rp.1.800.000,-
for payment before Mei ,20th 2009
Discount 10% for 3 participant from same company

LATAR BELAKANG :
Sejak kanak-kanak kita belajar melalui perolehan pengetahuan dan keterampilan baik di rumah maupun di sekolah. Orangtua dan guru-guru kita pun mengajarkan nilai-nilai mulia yang membentuk sikap kita. Seiring perjalanan waktu belajar, pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang kita miliki terus bertambah hingga pada satu titik saat sudah berusia dewasa, saat masa sekolah sudah selesai, kita merasa sudah cukup belajar dan siap mengimplementasikan semua pelajaran tersebut di dunia kerja.
Mungkin karena perkembangan zaman, perkembangan teknologi, atau meningkatnya persaingan tenaga kerja, kita sebagai pekerja sadar bahwa kita perlu terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan misalnya dengan sekolah ke strata yang lebih tinggi, mengikuti training, dll. Namun bagaimana dengan kesadaran akan perlu tidaknya peningkatan (instropeksi, koreksi atau penguatan) akan nilai-nilai yang kita miliki yang membentuk sikap perilaku dan pandangan kita sehari-hari?
Ketika masuk usia dewasa, kepribadian kita terbentuk termasuk nilai-nilai yang kita anut yang mengarahkan sikap dan pandangan kita. Nilai-nilai ini bersifat relatif stabil karena sudah ‘terpatri’ dalam diri kita melalui panjang waktu perkembangan kepribadian sejak kanak-kanak. Oleh karena itu meski kita mendapat kesadaran tentang perlunya meningkatkan pengetahuan/wawasan dan keterampilan, seringkali kita tidak merasa perlu untuk mengkoreksi atau introspeksi terhadap nilai-nilai yang kita anut.
Akibatnya, setiap kali ada kesempatan -misalnya pada saat kita diberikan training tentang core values perusahaan-, kita memiliki kecenderungan untuk resistant terhadap nilai-nilai baru tersebut apalagi bila nilai-nilai baru tersebut bertolak belakang dengan nilai-nilai yang sudah tertanam dalam diri kita sebelumnya. Oleh karena itu training atau program apapun yang bertujuan untuk mengubah nilai atau sikap seseorang perlu dijalankan dengan pendekatan atau metode tersendiri.
Experiential learning merupakan salah satu metode pembelajaran yang memiliki kekuatan dalam mengubah nilai atau sikap seseorang karena hasil utama dari metode ini yaitu pemrolehan insight atau kesadaran mendalam tentang suatu nilai digali secara cermat dan hati-hati melalui proses diskusi dan pemikiran baik secara individual maupun di dalam kelompok secara interaktif dan dalam atmosfir trust yang tinggi. Experiential learning juga merupakan metode belajar yang paling cocok untuk orang dewasa karena proses belajarnya yang bersifat mandiri.

SASARAN :
• memahami prinsip dan metode experiential learning
• memahami macam- macam tujuan dari experiential learning games/activities
• mampu mengatur flow belajar dari sesi ke sesi
• mampu menarik ‘benang merah’ dari proses belajar peserta
• mampu membuka, membawakan dan menutup program belajar dengan baik

TARGET PESERTA :
• trainer internal perusahaan
• trainer pemula
• learning and development
• praktisi HRD
• para praktisi yang berminat dengan metode experiential learning

METODE :
Interactive lecture
Experiential learning games
Diskusi kelompok
Latihan delivery program

POKOK BAHASAN :
• Cara belajar orang dewasa
• Persoalan-persoalan yang bisa dan tidak bisa diselesaikan lewat training
• Macam-macam aktivitas belajar
• Mengidentifikasi sasaran belajar : pengetahuan, keterampilan atau sikap?
• Memilih metode dan bentuk belajar untuk mencapai sasaran belajar
• Metode experiential learning : facts, findings, feeling, and follow up
• Prinsip dan teknik presentasi
• Membuka sesi : sharing reflections dari pengalaman masa lalu
• Kapan dan bagaimana pendekatan experiential learning memenuhi tujuan training
• Mental imagination, role-playing, games dan simulasi
• Macam-macam tools untuk training dan kapan saat menggunakannya
• Teknik observasi dan pencatatan
• Menghubungkan fakta dengan tujuan belajar
• Evaluasi training
• Latihan membuka, memfasilitasi dan menutup
• Feedback